Rahmad Darmawan - Sriwijaya FCAbi Yazid/GOAL

Rahmad Darmawan Semringah Sriwijaya FC Borong Gelar


OLEH   DONNY AFRONI & ADITYA WAHYU PRATAMA

Pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan semringah tim besutannya sukses memborong tiga gelar di turnamen Piala Gubernur Kaltim (PGK) 2018 setelah mengalahkan Arema FC 3-2 pada laga final di Stadion Palaran, Minggu (4/3) malam WIB.

Selain tampil sebagai kampiun, Sriwijaya FC juga menyabet gelar topskor melalui Alberto 'Beto' Goncalves yang menorehkan empat gol, dan Makan Konate dipilih menjadi pemain terbaik. Satu-satunya gelar yang melayang adalah pemain muda terbaik, karena direbut kiper Arema Kurniawan Kartika Aji.

“Apresiasi tinggi bagi para pemain yang sudah memberikan semua yang mereka punya dalam rangka mengetahui secara langsung perkembangan tim sampai pencapaian ini,” ucap pelatih dengan sapaan akrab RD ini.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

“Silakan nikmati kemenangan dulu, lalu kami akan rehat selama tiga hari. Selanjutnya kami akan mulai kembali persiapan Liga 1. Saya rasa, ini baru awal untuk melakukan evaluasi, dan instrospeksi agar lebih baik di Liga 1 nanti.”

RD mengungkapkan, ia sengaja tidak bermain agresif di menit awal, karena pemain dilanda kelelahan setelah mereka bermain 120 menit plus adu penalti di semi-final.

“Memang sedikit di luar kebiasaan. Kali ini kami menunggu di sepertiga akhir, dan tidak terlalu menekan. Jeda satu hari pasti lelah jika obral energi, tidak akan mencapai 90 menit. Kami lihat pemain mengalami kram, dan membutuhkan cara berbeda dengan efisiensi permainan. Kami bisa menguasai dengan baik,” tutur RD.

“Ada satu atau dua peluang yang mereka mampu buat, itupun karena memang faktor kelengahan kami. Tapi secara umum puas dengan perkembangan yang diperlihatkan pemain.”

Sementara itu, Beto merasa senang mempertahankan predikat penyerang paling tajam di turnamen ini. Pada penyelenggaraan tahun lalu, Beto melesakkan lima gol. Setidaknya gelar ini mematahkan keraguan sejumlah pihak terhadap ketajamannya.

“Saya sangat senang menjadi top skor, karena sebelumnya saya memang menargetkan ingin mempertahankan gelar itu. Tapi menjadi top skor hanyalah hadiah pribadi, karena tujuan utama saya membawa SFC juara. Hasil ini juga berkat kerja sama tim,” imbuh Beto. (gk-62)

Iklan