Adrien Rabiot menggambarkan Andrea Pirlo sebagai pelatih yang sempurna untuk dirinya, sembari mengungkapkan keyakinannya bahwa sang pelatih anyar Juventus akan membantu pentingkatan performanya.
Pirlo awalnya ditunjuk sebagai pelatih baru Juventus U-23 pada 30 Juli lalu, yang menandai peran kepelatihan pertamanya sejak gantung sepatu pada 2017.
Namun, juru taktik muda Italia itu hanya menghabiskan sembilan hari dalam perannya itu, karena kemudian dipromosikan ke tim senior menggantikan Maurizio Sarri yang dipecat.
Pirlo pernah bermain untuk Juventus antara 2011 dan 2015, memenangkan empat Scudetto Serie A, sekaligus meningkatkan reputasinya sebagai salah satu gelandang terbaik di era modern.
Sebagai pemain, ia juga pernah dua kali menjuarai Liga Champions bersama AC Milan dan sekarang mengemban tugas untuk mengubah Bianconeri kembali menjadi kekuatan elite di Eropa setelah melewati kampanye 2019/20 yang mengecewakan.
Pertandingan Berikut
Sarri memang sukses memimpin Juventus meraih titel Serie A kesembilan secara beruntun, namun gagal menjuarai Coppa Italia dan Supercoppa Italiana serta tersingkir mengejutkan di babak 16 besar Liga Champions oleh Lyon.
Dalam musim debutnya bersama Juventus di bawah arahan Sarri, Rabiot tak banyak bermain secara reguler dan lebih sering menjadi cadangan, namun bersama Pirlo ia berharap adanya perubahan.
"Ia mantan gelandang yang hebat. Bagi saya, ini penting," kata pemain tengah asal Prancis itu dalam jumpa pers, Kamis (3/9).
"Tentang prinsip-prinsip permainan dan apa yang ingin diterapkannya, itu cocok untuk saya, jadi tentu saja, hal tersebut dapat membantu peningkatan kualitas saya."
"Seorang pelatih seperti Pirlo, bagi saya sebagai gelandang, sempurna."
Rabiot, 25, pindah ke Turin degan status bebas transfer pada musim panas 2019 usai menolak perpanjangan kontrak yang ditawarkan oleh Paris Saint-Germain.
