Tuan Rumah Piala Dunia 2022 Qatar Dilanda Isu Match-Fixing, Apa Kata Mereka?

Pelatih Qatar, Felix Sanchez merasa dampak internet sangat berbahaya dan menegaskan timnya sama sekali tidak terpengaruh dengan isu match-fixing dalam duel pembukaan Piala Dunia 2022 lawan Ekuador, Minggu (20/11).

Negara tuan rumah turnamen tahun ini menjadi sasaran rumor yang beredar luas di dunia maya, mengatakan bahwa Qatar melakukan upaya penyuapan agar dapat memenangkan pertandingan pertama mereka dalam sejarah partisipasi di Piala Dunia.

Qatar, sebagai juara Asia, berada di Grup A bersama Senegal dan Belanda selain Ekuador, menyandang status sebagai kuda hitam. Namun Sanchez menolak bahwa performa timnya nanti diukur dari isu-isu yang beredar di luar lapangan.

Apa kata Qatar tentang tuduhan match-fixing?

Getty

"Saya pikir ada banyak disinformasi," tegas pelatih asal Spanyol tersebut. "Internet adalah alat yang hebat tetapi juga sangat berbahaya dari sudut pandang saya."

"Selama bertahun-tahun, kami telah mempersiapkan, berlatih. Kami bersama, kami kuat dan kohesif dan tidak ada yang bisa membuat kami tidak stabil dengan kritikan ini sehingga kami tidak terpengaruh sama sekali."

Isu negatif justru menambah motivasi Qatar

Sanchez menambahkan: "Kami sangat termotivasi dan senang bisa memainkan Piala Dunia pertama kami. Kami fokus pada bagaimana mempersiapkan pertandingan, untuk mengendalikan emosi kami dan kami tidak mempertimbangkan hal lain."

"Hal terbaik yang bisa terjadi pada sebuah tim atau pesepakbola harus tetap tenang, hindari rumor dan kebisingan apa pun di sekitar Anda."

"Jelas kami tidak suka orang mengkritik negara kami. Dalam hal sepakbola secara ketat, kami memiliki persiapan yang bagus menjelang Piala Dunia. Semua pemain datang ke sini dengan motivasi dan tekad besar. Besok [lawan Ekuador], kami akan mencoba memberikan yang terbaik. kinerja dan mencoba untuk menjadi kompetitif."