PSSI di antara dua pilihan untuk lokasi pemusatan latihan (TC) timnas Indonesia U-19, antara Korea Selatan, atau Spanyol. Pasalnya, saat ini dunia masih dalam kondisi dilanda pandemi virus corona.
Spanyol sudah mengonfirmasi bahwa mereka siap menyambut kedatangan timnas U-19 untuk menggelar TC di sana. Namun, kasus virus corona di Negeri Matador masih tercatat tinggi, dan mengantisipasi gelombang kedua.
Sementara untuk Korea Selatan, negara asal dari pelatih Shin Tae-yong tersebut menerapkan aturan 14 hari karantina. Sehingga jika dihitung kurang efisien untuk timnas U-19 melakukan TC di sana, karena akan membuang waktu.
Direktur teknik PSSI, Indra Sjafri, mengatakan bahwa rencana TC luar negeri masih coba dipikirkan dengan matang. PSSI tidak menutup kemungkinan untuk hanya menggelar TC di Indonesia, jika memang sulit ke luar negeri.
"Dalam satu dua hari ke depan akan di-update oleh PSSI terkait dengan lokasi TC. Saat ini masih pararel. Kami antara Korea Selatan dan Spanyol," ungkap Indra.
"Sekarang, di masa pandemi ini, kami tidak bisa hanya ada rencana A saja, harus ada B, C, dan seterusnya. Kecuali normal, kami bisa langsung tentukan," sambung mantan pelatih Bali United tersebut.
GoalPertimbangan lain adalah cuaca di Korea Selatan mungkin akan sangat dingin dan hal itu tidak masuk hitungan program. Sementara cuaca di Spanyol lebih ramah untuk pemain Indonesia, dan kondisi pandemi saat ini.
PSSI masih berdikusi untuk mencari solusi terbaik, dan tentu berkoordinasi dengan Tae-yong. Beberapa waktu lalu. Tae-yong mengatakan bahwa dirinya sangat ingin membawa Garuda Muda menggelar TC di Korea Selatan.
"Sementara jika di Spanyol bisa langsung latihan, kalau Korea Selatan sementara situasi suhu terus menurun dikhawatirkan masuk bulan Desember sudah masuk nol [derajat]. Tapi kalau Spanyol mungkin 21 derajat," jelas ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan.
Jika di Eropa, banyak pilihan lawan berkualitas dan kemungkinan PSSI bisa memanggil beberapa pemain baru untuk dipantau karena jarak negara di Eropa saling berdekatan. Hal itu dilakukan pada Kelana Mahesa dan Luah Mahesa, ketika diterbangkan dari Jerman ke Kroasia.
"Kami masih menunggu perkembangan kepastian dari Spanyol, karena kalau ke Korea Selatan kami tidak bisa melihat pemain baru, pemain luar yang ada keturunan Indonesia," tutup Iriawan.
PSSI