Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 akan digulirkan kembali pada tahun ini setelah pada 2020 dihentikan akibat pandemi virus corona masuk ke Indonesia sejak pertengahan Maret. Hal itu kembali dipastikan oleh PSSI melalui Kongres Biasa 2021.
Digelar di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, 29 Mei, PSSI memaparkan bahwa Liga 1 dan Liga 2 sudah mendapatkan izin dari pihak kepolisian dan segala pihak terkait, supaya bisa kembali dilaksanakan di tengah pandemi virus corona.
Namun, ada beberapa terobosan yang harus dilakukan supaya kompetisi tersebut berjalan dengan aman. Sistem gelembung, atau bubble, menjadi pilihan, agar nantinya kompetisi tidak menjadi klaster baru penyebaran virus Covid-19.
"Konsep kompetisinya Liga 1 tadi disampaikan tetap menggunakan kompetisi penuh dengan 306 pertandingan tapi sistemnya yang dibedakan," ujar Iwan Budianto, wakil ketua umum PSSI, kepada awak media selepas kongres.
"Tadinya home-away, sekarang menjadi bubble to bubble dengan konsep yang sama seperti Piala Menpora," sambung sosok yang akrab disapa IB tersebut, memastikan bahwa Liga 1 akan digelar dengan sistem series.
PSSI PersSistem series tersebut maksudnya, akan ada rangkaian tempat yang menggelar Liga 1 secara terpusat secara bergantian. Pulau Jawa masih menjadi pilihan terbaik karena fasilitas dan dan beberapa hal lainnya.
Kompetisi Liga 1 2021 akan menjadi lintas tahun, karena ditargetkan rampung pada Maret tahun depan. Banyak pertimbangan mengapa sistem series ini dirancang, termasuk mempertimbangkan psikis dari partisipan kompetisi.
"Satu seriesnya berlangsung satu bulan, mereka ditempatkan dalam satu kota entah itu di beberapa stadion. Kemudian dikembalikan ke kampung halamannya masing-masing selama satu bulan untuk menghindarkan kejenuhan kemudian kembali lagi ke sistem bubble yang pertama," urai IB.
Untuk Liga 2 sendiri, sebagai kompetisi kasta kedua, format dua wilayah yang berlaku pada masa normal akan diubah menjadi enam grup. Beberapa daerah sudah menyatakan siap untuk menjadi tuan rumah masing-masing grup.
"Liga 2 tahun ini dibagi empat grup, masing masing grup ada enam klub. Sistemnya sama seperi Liga 1," beber mantan petinggi Arema FC itu. "Untuk lebih jelasnya bagaimana akan disiapkan oleh PT Liga Indonesia Baru [operator kompetisi]," tutupnya.
Istimewa