Banyak yang menyorot jadwal tanding yang terlalu malam dari kompetisi Liga 1 2022/23, termasuk pada laga antara Arema FC dan Persebaya Surabaya.
Sebagaimana diketahui, laga tersebut berujung petaka karena ratusan jiwa harus meninggal akibat kerusuhan setelah aparat menembakkan gas air mata, namun akses keluar stadion belum terbuka seutuhnya.
Laga antara Arema dan Persebaya digelar pukul 20.00 WIB. Lalu kemudian, beredar surat kepolisian yang mengimbau supaya jadwal tanding dimajukan ke sore hari -- tendu dengan pertimbangan keamanan.
PSSI kemudian menjelaskan sebab jam tanding tersebut tidak berubah ke sore hari, meski terdapat surat dari kepolisian. Selain itu, PSSI janji bakal lebih berpikir soal jadwal tanding yang terlalu larut.
"Untuk jam tanding, ada permohonan dari pihak kepolisian yang kemudian dikomunikasikan oleh pihak panpel yang akhirnya terjadi kesepahaman untuk dilaksanakan di malam hari.. Benar kalau dari pihak kepolisian juga menyampaikan hal itu, tetapi atas diskusi yang dilakukan oleh pihak panpel dan pihak keamanan, maka terjadi kesepahamannya untuk tetap dilaksanakannya di malam hari," ucap Yunus Nusi, sekretaris jenderal PSSI.
"Tentu dengan peristiwa ini, kejadian terjadi di malan hari, dan ada pendapat serta keinginan supaya pertandingan tidak dilangsungkan larut malam, tentu ini jadi pertimbangan yang baik dan harus diakomodasi oleh PT LIB [Liga Indonesia Baru]. Sebelumnya juga ini sudah menjadi pemikiran bersama," tutup Yunus.




