Anggota komite eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani melakukan pertemuan dengan dua pemain muda Belanda keturunan Indonesia, Ivar Jenner dan Jim Croque.
Pertemuan tersebut berlangsund di Belanda, Minggu (10/4) kemarin, di sela agenda utama Hasani yang bertujuan untuk merampungkan proses naturalisasi dua pemain senior, Sandy Walsh dan Jordi Amat.
Tak cuma menyambangi Ivar dan Jim, Hasani juga meluangkan waktunya untuk bertatap muka langsung dengan orang tua kedua pemain tersebut.
Proyeksi Piala Dunia U-20?
Belum ada keterangan resmi dari PSSI mengenai langkah tersebut, namun besar kemungkinan terkait dengan agenda timnas junior Indonesia yang diproyeksikan untuk Piala Dunia U-20 pada 2023 mendatang.
Seperti diketahui, Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 edisi tahun depan dan pemerintah Indonesia melalui Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memasang target tinggi.
"Kita menjadi tuan rumah, kemudian kita langsung mendapatkan kesempatan menjadi bagian dari 24 tim. Harus kita tunjukkan, bukan hanya menjadi tuan rumah yang baik, tetapi kita juga punya timnas yang membanggakan," kata Zainudin pada awal Maret lalu.
"Kita tidak mau [saat] menjadi tuan rumah, kemudian ada hal sekecil apa pun yang membuat negara kita malu. Pesan dari Pak Presiden [Joko Widodo], jadi tuan rumah yang baik dan timnas berprestasi."
Untuk itu, pelatih Shin Tae-yong tentunya akan mempersiapkan skuadnya dengan cara terbaik, dengan tidak menutup peluang untuk memanggil beberapa pemain keturunan mancanegara yang sesuai dengan kriterianya.
Profil Ivar Jenner & Jim Croque
Ivar Jenner merupakan gelandang tengah berusia 18 tahun. Ia lahir di Utrecht pada 10 Januari 2004.
Sang gelandang diketahui memiliki garis keturunan Indonesia dari kakeknya yang lahir di Kediri, Jawa Timur.
Musim ini Ivar memperkuat tim muda FC Utrecht, Jong Utrecht, menjadi rekan setim Bagus Kahfi dan telah mencatatkan 288 menit bertanding dalam lima penampilan di kompetisi junior Belanda.
Sementara Jim Croque merupakan striker belia yang lahir Belanda pada 5 Juli 2004. Ia dikabarkan punya darah Indonesia dari kakek dan neneknya.
Sebagai pemain depan, statistiknya cukup menjanjikan dengan mengemas delapan gol dari 22 penampilannya bersama Vitesse U-18 sepanjang musim ini.
