Stadion Kanjuruhan, Malang.Istimewa

PSSI Ungkap Adanya Korban Jiwa Buntut Kerusuhan Pascalaga Arema FC VS Persebaya Surabaya

PSSI melalui ketua umum Mochamad Iriawan mengungkapkan adanya korban jiwa buntut dari insiden kerusuhan pascalaga antara Arema FC dan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10) malam WIB.

Kerusuhan pecah di Stadion Kanjuruhan, Malang, setelah Arema menelan kekalahan 3-2 dari Persebaya dalam laga bertajuk Derbi Jatim tersebut. Terlihat banyak suporter menerobos masuk lapangan dan polisi yang bertugas menembakkan gas air mata.

Imbasnya tak cuma mengenai yang di lapangan, tapi juga para penonton di tribune yang mencakup anak-anak dan kaum hawa. Mereka semua berdesakan mencari jalan keluar dari stadion, sehingga beberapa terinjak-injak dan sesak napas, menimbulkan adanya korban jiwa.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang mengenai angka pastinya berapa korban yang meninggal dunia mau pun terluka.

Apa kata PSSI tentang insiden mengerikan di Kanjuruhan?

Melalui rilis resmi mereka, Minggu (2/10) dini hari WIB, PSSI meminta maaf dan menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban dan pihak yang terkait, serta berjanji akan melakukan investigasi mendalam.

"PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan," ungkap Iriawan dalam pernyataan yang diterima awak media.

"Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut. Untuk itu PSSI langsung membentuk tim investigasi dan segera berangkat ke Malang."

Liga 1 dihentikan sementara dan Arema menjalani laga usiran

Karena kejadian ini mencoreng wajah sepakbola Indonesia, Iwan Bule -- sapaan akrab Iriawan -- mendukung penuh langkah kepolisian untuk mengusut tuntas apa yang menjadi penyebab tragedi tersebut.

"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan selama satu pekan. Selain itu tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," tukas Iriawan.

Iklan