Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober lalu, jelas memengaruhi mental segenap anggota tim dari Arema FC.
Trauma akan tragedi tersebut melekat pada benak pemain, pelatih, hingga ofisial. Makanya, pendampingan psikolog dibutuhkan.
Javier Roca selaku pelatih kepala Arema menuturkan, bahwa tim akan mulai beraktivitas di tengah ketidakpastian kompetisi saat ini.
Tentunya, trauma pemain menjadi perhatian khusus dan manajemen sudah mempersiapkan hal untuk membantu pemain.
"Kemungkinan Senin (17/10) depan langsung ada psikolog untuk tim. Mungkin pagi latihan, sorenya bertemu dengan psikolog," ujar sosok asal Cile itu.
"Semua tidak akan lupa dengan kejadian ini. Sekarang kami seperti membawa tas di punggung. Luka itu akan selalu dibawa dalam tas dan tidak mungkin hilnag. Namun kami harus bangkit dengan tetap membawa rasa simpati,” sambung dia.
Menurut Roca, kesehatan mental anggota tim menjadi perhatian utama. “Ini penting supaya kami bisa kembali lebih fokus untuk beraktivitas secara normal," tutupnya.