- Investigasi Mediapart mengklaim adanya usaha 'black campaign' oleh PSG
- Mbappe dan Aulas salah dua targetnya
- PSG tepis tudingan
APA YANG TERJADI?
Saga seputar Kylian Mbappe dan PSG seolah tiada ujungnya. Laporan dari Mediapartmengklaim bahwa kampiun Prancis itu menyewa pihak ketiga untuk menggerakkan troll atau perundung di Twitter untuk mengunggah konten-konten yang menyerang beberapa target termasuk striker megabintang mereka, Mbappe. Kendati demikian, PSG menepis klaim tersebut.
APA KATA PSG?
"PSG membantah keras tudingan Mediapart," bunyi pernyataan klub. "PSG adalah brand internasional yang terus bekerja sama dengan agensi-agensi media sosial di seluruh dunia untuk mempromosikan dan merayakan pencapaian Klub, pekerjanya, dan mitranya, seperti halnya semua perusahaan. Pihak Klub tidak pernah mengontrak agensi untuk menyakiti orang atau institusi mana pun."
SITUASINYA:
Laporan tersebut berkata bahwa dugaaan serangan ini diyakini telah dimulai sejak lebih dari tiga tahun lalu. Kemungkinan besar, timing-nya hampir sama dengan saat Mbappe pertama mengisyaratkan ingin hengkang, yakni di akhir musim 2018/19.
DALAM FOTO:
Getty Images
Getty Images
(C)Getty ImagesAPA SELANJUTNYA BUAT PSG & MBAPPE?
Situasi Mbappe ini semakin kacau seiring berjalannya waktu, semenjak keinginan sang megabintang untuk hengkang terungkap ke publik awal pekan ini. Diprediksi kecil kemungkinan Mbappe bakal cabut di bursa Januari jika menilik jumlah uang yang harus digelontorkan untuk merampungkan transfer dirinya, tetapi pergi di musim panas bisa menjadi kesempatan sempurna bagi PSG dan Mbappe untuk putus hubungan.


