PENGANTAR
Piala AFF 2018 menjadi spesial bagi Timor Leste. Ya, mereka kembali ambil bagian di putaran final turnamen sepakbola Asia Tenggara dua tahunan ini setelah sebelumnya selalu kandas di babak kualifikasi yang diperkenalkan sejak 2007. Timor Leste lolos setelah menyingkirkan Brunei Darussalam dengan skor agregrat 3-2.
Skuat Timor Leste lebih didominasi pemain muda yang merupakan jebolan Asian Games 2018. Hal itu tak lepas dari skandal paspor palsu yang menimpa sejumlah pemain pilar beberapa waktu lalu. Meski bermaterikan banyak pemain muda, mereka sudah cukup memiliki jam terbang di laga internasional.
Sayangnya, kegembiraan lolos ke putaran final ini tidak diikuti infrastruktur yang memadai. Timor Leste terpaksa menjalani laga kandang rasa tandang akibat stadion mereka tidak memenuhi persyaratan. Timor Leste menjamu Thailand di Stadion Rajamangala, Bangkok. Sedangkan Stadion Kuala Lumpur di Cheras dipilih untuk menghadapi Filipina. Harapan publik sepakbola di negeri ini guna memberikan dukungan langsung kepada tim kesayangannya pun kandas.
SKUAT
INASGOC/AntaraKiper: Aderito Raul Fernandes (Ponta Leste), Fagio Augusto Da Silva Pereira (Karketu Dili).
Belakang: Candido Monteiro De Oliveira (Ponta Leste), Jorge Sabas Victor (Karketu Dili), Gumario Augusto Fernandes Da Silva Moreira (Boavista), Jose Guterres Silva (Boavista), Armindo Correira De Almeida (Acedemica), Nidio Ricardo Ferreira Alves (Benfica Laulara), Domingos Ramos Freitas (Karketu Dili), Adelino Trindade (Ponta Leste).
Tengah: Yohannes Kapitan Paulus Gusmao (Benfica Laulara), Baptista Belo (Karketu Dili), Joao Pedro Da Silva Freitas (Benfica Laulara), Filomeno Junior Da Costa (Benfica Laulara), Nelson Sarmento Viegas (Boavista), Nataniel Reis (Boavista), Jose Dos Santos Almeida (DIT FC), Gelvanio Angelo Da Costa Marical Alberto (Boavista), Feliciano Pinheiro Goncalves (Ponta Leste).
Depan: Henrique Cruz (Boavista), Rufino Walter Gama (Karketu Dili), Silveiro Garcia (Ponta Leste), Edit Romanos Cristovao Savio (Boavista).
PELATIH

Norio Tsukitate bukan sosok asing bagi persepakbolaan Timor Leste. Pria asal Jepang ini pernah menangani timnas junior saat berlaga di Piala AFF U-19 2013 yang digelar di Sidoarjo dan Gresik. Bahkan, Tsukitate sukses membawa Timor Leste memuncaki klasemen Grup A dengan tiga kemenangan dan satu imbang. Mereka kandas di semi-final setelah dikalahkan Indonesia 2-0.
Federasi sepakbola Timor Leste (FFTL) kembali menunjuk Tsukitate sebagai arsitek timnas U-23 dan senior pada Mei 2018. Namun Tsukitate gagal membawa Timor Leste bersinar di Asian Games 2018, karena menjadi juru kunci Grup C tanpa perolehan poin. Hal itu dimaklumi, mengingat mereka bergabung bersama kekuatan Asia, seperti Tiongkok, Suriah, dan Uni Emirat Arab.
Meski demikian, pelatih berusia 58 tahun itu sempat mendapat tudingan tidak sedap ketika menangani Bhutan pada 2015. Federasi sepakbola Bhutan (BFF) memecat Tsukitate, karena dianggap sengaja mengalah dengan menempatkan pemain bukan di posisi sesungguhnya saat menghadapi Maladewa di ajang kualifikasi Piala Dunia 2018. Setelah Tsukitate meninggalkan tim di babak pertama saat tertinggal 4-0, Bhutan sukses mencetak tiga gol dalam tujuh menit, walau akhirnya menelan kekalahan 4-3.
TAKTIK & PREDIKSI
AFF Suzuki CupMeski lolos ke putaran final, Timor Leste mendapatkannya dengan tidak mudah. Setelah menang 3-1 di leg pertama, mereka nyaris gagal lolos, karena menelan kekalahan 1-0 di keg kedua. Dalam dua pertandingan ini, Norio Tsukitate menurunkan dua formasi berbeda.
Saat mengalahkan Brunei di leg pertama, Timor Leste menerapkan formasi 4-4-2 dengan menempatkan Rufino Gama dan Joao Freitas sebagai tukang gedor. Timor Leste tampil agresif dengan skema ini. Sedangkan di leg kedua, Timor Leste yang berusaha mempertahankan keunggulan memakai skema 4-5-1 dengan menjadikan Gama sebagai striker tunggal, sementara Freitas berada di belakangnya bersama Henrique Cruz, Filomeno Da Costa, Osvaldo Belo, dan Jose Silva.
Skema terakhir sepertinya bakal diterapkan Timor Leste pada laga fase grup, mengingat Thailand, Indonesia, Filipina, dan Singapura bukan lawan yang mudah dihadapi. Mereka juga mempunyai pemain yang piawai memanfaatkan set-piece pada diri bek Adelino Tridande. Pemain dengan sapaan Aldy ini menorehkan lima gol di Piala AFF U-19 2013, serta melesakkan tiga gol bersama tim senior. Torehan itu sama dengan capaian Cruz dan berselisih satu dengan Gama.

