Antoine Hey

Profil Tim Piala AFF 2018: Myanmar


PENGANTAR


Myanmar memasang target lebih baik dibandingkan penyelenggaraan sebelumnya. Di bawah asuhan Antoine Hey, Myanmar akan bermaterikan pemain jebolan timnas U-19 2014 yang sukses melaju hingga semi-final Piala AFC U-19, dan tahun berikutnya berlaga di Piala Dunia U-20.

Walau menelan kekalahan, generasi ini dianggap sudah memperoleh hasil bagus. Kendati demikian, federasi sepakbola Myanmar (MFF) berpisah dengan Gerd Zeise pada awal tahun ini, karena dianggap gagal membawa Myanmar meraih hasil bagus, sehingga Hey ditunjuk menjadi suksesornya.

Sayangnya, di bawah racikan Hey, Myanmar belum memperoleh hasil menjanjikan. Mereka dikalahkan Tiongkok 1-0, dibekap Indonesia dan Bolivia masing-masing dengan skor 3-0, serta ditekuk Bahrain 4-1. Di Asian Games 2018 dengan materi pemain tak jauh berbeda, Hey juga tidak berhasil meloloskan Myanmar ke fase knock-out.


SKUAT (SEMENTARA)


Myanmar Asian GamesINASGOC/Antara

Kiper: Kyaw Zin Htet, Phone Thit Sar Min, Sann Satt Naing.

Belakang: Thein Than Win, David Htan, Nanda Kyaw, Soe Moe Kyaw, Win Moe Kyaw, Pyae Phyo Zaw, Zaw Min Tun.

Tengah: Hlaing Bo Bo, Ye Ko Oo, Maung Maung Soe, Ye Yint Aung, Yan Naing Oo, Sithu Aung, Htet Phyo Wai, Than Htet Aung, Lwin Moe Aung.

Depan: Zin Min Tun, Aung Thu, Maung Maung Lwin, Myat Kaung Khant, Aee Soe, Kaung Sett Naing.

 

PELATIH


Antoine Hey

Antoine Hey telah menghabiskan separuh karir pelatihnya dengan menangani tim di sejumlah negara berkembang. Sebagian besar merupakan tim nasional. Sebelum menangani Myanmar, pria berusia 48 tahun ini melatih Lesotho, Gambia, Liberia, Kenya, dan Rwanda. Arsitek asal Jerman tersebut juga pernah menjadi direktur teknik di Liberia dan Bahrain.

Setelah berhenti menangani Rwanda pada Januari 2018, empat bulan kemudian Hey ditunjuk menjadi pelauh Myanmar dan tim U-23. Piala AFF 2018 akan menjadi turnamen level senior pertama Hey bersama Myanmar.


TAKTIK & PREDIKSI


Myanmar

Antoine Hey kerap memakai empat bek di setiap formasinya. Sedangkan sisanya bergantung kebutuhan. Kadang ia menempatkan satu penyerang dan lima gelandang, atau tiga striker dan tiga gelandang, serta tak jarang memakai skema tradisional empat gelandang dan dua penyerang.

Bersama Myanmar U-23, Hey menginginkan anak asuhnya lebih sering menguasai bola, dan tidak terlalu terburu-buru melakukan serangan. Namun ketika sudah berada di kotak penalti lawan, mereka akan meningkatkan kecepatan pemainnya. Sedangkan saat diserang, Hey hanya menempatkan satu pemain di depan guna melakukan serangan balik. Hey tidak menginstruksikan anak asuhnya melakukan umpan lambung, karena mereka tak memiliki pemain dengan postur tubuh jangkung.

Footer Banner AFF 2018
Iklan