Irkham Zahrul Mila - PSS SlemanAbi Yazid / Goal

PROFIL - Irkham Zahrul Mila: 'Wonderkid' PSS Sleman Dari Tanah Ngapak


LIPUTAN   AURELIUS BALAKOSA    DARI   SLEMAN

Pada awal musim, tidak begitu banyak yang mengenal sosok pemain mungil ini. Sebagai tim promosi, PSS Sleman memang tidak bertabur bintang seperti tim-tim lainnya. Super Elang Jawa hanya mengandalkan pemain yang diperpanjang kontrak setelah berhasil promosi dari Liga 2.

Salah satu pemain yang dipertahankan Irkham Zahrul Mila. Tentu pelatih kepala PSS, Seto Nudiyantoro, memiliki alasan kuat mempertahankan pemain berusia 19 tahun ini dalam skuad musim 2019. Mila, sapaan karib Irkham Zahrul Mila, memiliki akselerasi dan kecepatan menyisir pertahanan lawan dari sektor sayap.

Di bawah polesan Seto, Mila menjelma menjadi wonderkid andalan Super Elang Jawa untuk bersaing di papan atas Liga 1. Di awal musim, sebenarnya Mila akan dipinjamkan ke tim Liga 2 Persik Kediri, karena melihat peta persaingan di skuad utama sangat berat dengan adanya Haris Tuharea dan Rangga Muslim. Namun karena dalam satu tim harus memiliki kuota pemain U-23, wacana tersebut akhirnya diurungkan.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Hingga pekan kedelapan PSS bertanding, pemain yang dilahirkan dari tanah Ngapak, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, tersebut sudah turun secara penuh di tiga pertandingan terakhir melawan Persija Jakarta, Kalteng Putra, dan Persebaya Surabaya.

"Sangat bersyukur bisa diberi menit bermain coach Seto. Setiap kali diberi kesempatan, akan saya maksimalkan kemampuan di lapangan hijau untuk memberi kontribusi pada tim," terang Mila, kepada Goal Indonesia.

Di laga lawan Persebaya, Mila mendapatkan tugas cukup berat dengan memberi tekanan kepada kapten Bajul Ijo, Ruben Sanadi, agar tidak leluasa berakselerasi ke lini pertahanan PSS. Ruben adalah salah satu kekuatan pasukan Djadjang Nurdjaman untuk membantu serangan. Duel kedua pemain beda generasi tersaji sejak menit pertama hingga pertandingan usai.

"Dari tiga pertandingan, head to head dengan Ruben Sanadi yang paling berat. Saya respek kepada semua pemain, salah satunya Bang Ruben. Tugas saya hanya mematikan dan membuat dia tidak keluar dari sektor pertahanan," tambah pemain asli dari Adiwerna, Tegal.

Tugas mahaberat bagi pemain muda ini purna dengan sukses. PSS menang 2-1 atas Persebaya dan gol kedua tuan rumah yang dicetak Haris Tuharea merupakan hasil umpan manis terukur dari Mila yang berhasil mengecoh Ruben di sektor kiri pertahanan Bajul Ijo.

Melihat rekam jejaknya, bakat Mila tercium pelatih Persis Solo musim 2017, Widyantoro. Saat itu Mila tengah memperkuat Persibas Banyumas (Liga 2) di bawah juru taktik Nazal Mustofa. Lalu Widyantoro melihat bakat luar biasa dari pemain muda tersebut untuk memperkuat sektor winger. Rekomendasi Widyantoro untuk memboyong Mila akhirnya terwujud. Dia menjadi kekuatan Persis hingga lolos ke babak 8 besar di musim tersebut.

Mulai musim 2018, pelatih PSS kala itu, Heri Kiswanto mendatangkan Mila dari Persis. Pilihan Herkis ini pun berbuah manis. Berganti tongkat kepelatihan ke Seto, nama Mila tetap menjadi pilihan.

"Mimpi saya merasakan atmosfer Liga 1 terwujud. Bukan satu pertandingan, tetapi sudah tiga pertandingan bersama PSS. Tugas berat masih menanti. Saya tetap berusaha berlatih keras dan menampilkan permainan terbaik untuk tim," tegasnya.

Sejauh ini, Seto terlihat puas dengan penampilan Mila di sektor sayap. Absennya Rangga Muslim tidak membuat Seto gusar. “Mila menunjukkan perkembangan dari hari ke hari. Saya selalu melihat performa pemain dari latihan. Progressnya cukup bagus di tiga pertandingan terakhir," kata Seto.(gk-18)

Iklan