Presiden Joko Widodo - Gianni InfantinoHumas Setkab/Rahmat

Presiden RI Joko Widodo Tak Keberatan Dua Menteri Jadi Petinggi PSSI

Presiden RI Joko Widodo tidak mempermasalahkan dua menterinya merangkap jabatan sebagai petinggi PSSI berdasarkan hasil kongres luar biasa (KL) induk organisasi sepakbola nasional tersebut.

Menteri BUMN Erick Thohir terpilih menjadi ketua umum periode 2023-2027. Sementara Menpora Zianudin Amali sebagai wakil ketua umum setelah Yunus Nusi mengundurkan diri, meski tampil sebagai pemenang dalam pemilihan ulang.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Ini untuk pertama kalinya dua menteri berada dalam satu induk organisasi olahraga di periode yang sama. Biasanya, para menteri hanya berada di posisi ketua umum, dan tidak dalam periode yang sama.

Kendati demikian, Jokowi tidak terlalu mempermmasalahkan hal itu selama para menteri bisa mengatur waktu mereka agar tetap optimal dalam melakoni seluruh tanggung jawab yang dimiliki.

“Yang paling penting semuanya bisa mengatur waktunya. Ini urusan manajemen. Jadi manajemen waktu, manajemen organisasi, manajemen perencanaannya. Semua ini urusan manajemen,” ucap Jokowi dikutip laman kantor berita Antara.

Jokowi menambahkan, ia berencana akan bertemu dengan Erick dan Amali untuk memaparkan target dan rencana mereka sebagai petinggi PSSI. Menurut Jokowi, target dan rencana harus jelas, sehingga persepakbolaan nasional bisa lebih maju.

“Minggu depan kelihatannya akan ketemu. Saya akan tanyakan, sudah ada peta jalannya belum? Ada targetnya belum? Untuk mencapai target itu harus apa yang dilakukan,” tutur Jokowi.

Kendati demikian, tegas Jokowi, pemerintah tidak akan ikut campur dalam urusan internal PSSI, karena tak ingin melanggar statuta organisasi. Jokowi hanya menginginkan adanya perubahan.

“Yang paling penting ada sebuah perubahan, ada sebuah reformasi total, ada sebuah transformasi, sehingga dari kekuatan yang kita miliki, potensi yang kita miliki, itu betul-betul bisa kemajuannya kelihatan,” tegas Jokowi.

Iklan