Lionel Messi 100 year old fanTW/@JulianMc98

PPKM Diperpanjang, Apa Yang Dilakukan Pesepakbola Saat Lockdown?

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat resmi diperpanjang sampai akhir Juli. Tujuan kebijakan ini adalah menekan laju penyebaran COVID-19 tapi, disadari atau tidak, ada pula efek samping negatif yang mengintai.

Ironisnya, aspek kesehatan jadi salah satu yang kena dampak, baik kesehatan jasmani maupun rohani.

Sebagian besar orang pada dasarnya merupakan kaum rebahan yang cenderung malas bergerak. Tidak heran selama lockdown banyak yang bobot badannya bertambah lantaran jarang berolahraga dan sering ngemil.

Bukan cuma fisik, sisi psikis ikut terpengaruh. Dalam jangka panjang, pembatasan mobilitas bikin orang jenuh karena aktivitas secara umum berkurang.

Namun, tidak usah khawatir. Selalu ada solusi untuk setiap masalah. Dalam hal ini, kita bisa mengacu pada pengalaman bintang-bintang sepakbola Eropa. Kendati restriksi di Benua Biru mulai longgar dan kompetisi sudah lama berjalan, tahun lalu para pemain harus banyak berdiam diri di rumah lantaran liga-liga vakum terimbas lockdown pada awal pandemi.

Apa saja yang bisa kita contoh?

Olahraga Dong!

Tidak bercanda. Biarpun malas, ogah, enggan, mau tidak mau olahraga harus masuk daftar rutinitas kita. Atlet-atlet profesional ngetop seperti Cristiano Ronaldo atau Robert Lewandowski memang punya kemewahan berupa keberadaan gym pribadi di rumah untuk menjaga kebugaran meski ajang olahraga sempat terhenti tahun lalu.

Tetapi tidak adanya peralatan memadai bukan alasan bagi kita untuk meninggalkan kebiasaan baik ini.

Banyak olahraga yang bisa dilakukan tanpa alat. Misalnya saja push up, sit up, lari-lari kecil di tempat, atau bahkan menari. Latihan kekuatan dan keseimbangan juga bisa jadi pilihan. Kalau belum tahu caranya, kita dapat mengikuti kelas online atau menonton macam-macam video tutorial gerakan olahraga di YouTube.

Makan Makanan Bergizi

Asupan bernutrisi tinggi jadi bagian penting dalam kehidupan pesepakbola profesional untuk menjaga tubuh agar tetap prima.

Tuna, puding beras, dan alpukat jadi menu rutin Lewandowski. Mesin gol Bayern Munich asal Polandia itu juga diketahui menghindari laktosa serta tepung-tepungan.

Sementara, bomber Inter Milan Romelu Lukaku meninggalkan junk food hingga mampu menyusutkan berat badannya sebanyak 7 kg.

"Saya banyak makan salad, saya juga mendapat suplemen minyak ikan dan itu benar-benar membantu saya," ungkap Lukaku. "Program diet saya adalah banyak makan salad terutama saat makan siang dan juga menyantap dada ayam dan pasta shirataki."

Apa pun jenisnya, menu sehat adalah barang wajib bagi atlet, dan kita pun patut mencontohnya untuk meningkatkan imunitas terhadap virus atau penyakit. Dan, seperti kata Ronaldo, jauhi soda dan: "Minum air putih!"

Rileks & Istirahat

Istirahat utama alias tidur cukup selama 7-9 jam per hari, sesuai rekomendasi umum para pakar, melengkapi elemen penting di samping olahraga dan makanan.

Namun, selain berikhtiar mempertahankan kondisi fisik, penting pula merawat kesehatan mental. Senada dengan ujar-ujar lama yang tak lekang zaman, mens sana in corpore sano. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

Bersantai atau rebahan, asal sesuai porsi dan waktunya, itu baik dan jadi salah satu cara paling sederhana dan terpenting untuk menjaga kewarasan. Banyak cara untuk mengisi waktu santai.

Dalam situasi normal, kita kerap nongkrong dengan teman-teman atau berpelesir ke tempat wisata bersama keluarga dan orang terkasih untuk meredakan penat. Aktivitas ini sulit dilakukan di tengah lockdown .

Saat interaksi langsung terhalang keharusan untuk jaga jarak, video call jadi solusi. Pemain bintang pun tidak berbeda. Kini adegan pesepakbola bercengkerama melalui video call dengan keluarganya di rumah pascapertandingan jadi pemandangan jamak.

Terbaru, hal ini kita jumpai usai Lionel Messi mengantar Argentina menjuarai Copa America 2021 atau Giorgio Chiellini yang bertatap muka dengan sanak famili lewat monitor ponsel menyusul kemenangan adu penalti Italia atas Inggris di final Euro 2020.

Selain melepas rindu, bercakap-cakap walau hanya via video call penting untuk meminimalisir risiko depresi. Pasalnya, kodrat manusia adalah makhluk sosial, dan interaksi dengan manusia lain jadi kebutuhan alamiah yang mesti terpenuhi.

"Tetaplah terhubung, terutama jika Anda berpikir seseorang mungkin depresi atau gelisah," tegas Chiellini.

Ada PPKM yang sepenuhnya menggembirakan dan tanpa efek samping negatif lho!Promo Paket Komplit Mantap dari First Media, bikin work from home lancar dan keluarga aman. Saatnya beralih ke koneksi #BeneranTanpaBatas! Untuk informasi selengkapnya kunjungi http://fm1.id/wa-goal-fm

Iklan