Graham Potter mengatakan dirinya tidak bodoh dan mengakui bahwa orang-orang di luar sana menginginkan sesuatu yang berbeda saat dirinya berusaha membawa Chelsea ke arah yang positif.
Manajer berusia 47 tahun asal Inggris itu baru menangani The Blues sejak September 2022 ketika diangkat menggantikan Thomas Tuchel, namun periode kepemimpinannya kini berada di bawah bayang-bayang pemecatan.
Hal tersebut karena Chelsea bersamanya hanya mampu mengoleksi sembilan kemenangan dari 25 pertandingan di semua kompetisi. Kepemimpinannya makin dipertanyakan karena The Blues menghabiskan £600 juta juga dalam dua bursa transfer terakhir untuk membangun skuad.
Apa kata Potter tentang posisinya?
Potter buka suara mengenai situasinya di Stamford Bridge yang sekarang penuh tekanan selepas kalah 1-0 di kandang sendiri dari tim juru kunci Southampton pada akhir pekan kemarin.
"Saya tidak bodoh atau naif. Tugas saya adalah terus melangkah maju dan terus membantu serta mendukung tim dan juga menerima kritikan. Anda hanya bisa menjadi diri sendiri dan mencoba yang terbaik saat menjadi diri sendiri," ungkapnya.
"Saya mengerti bahwa ketika Anda kalah selalu ada sesuatu yang harus Anda lakukan atau ubah. Saya selalu seperti ini dan membawa saya ke titik ini tetapi, pada saat yang sama, saya tahu orang-orang menginginkan sesuatu yang berbeda."
Chelsea dalam masa transisi
Potter melanjutkan argumen tentang posisinya saat ini, di mana ia tengah menangani Chelsea yang berada di masa transisi karena telah merombak sebagian besar skuad mereka.
"Ada transisi dan ada faktor tetapi, pada saat yang sama, ketika tim kalah dan kami telah mendapatkan hasil yang kami dapatkan maka Anda juga dapat memahaminya," lanjutnya.
"Kami telah berinvestasi pada beberapa pemain muda, jika Anda melihat Enzo [Fernandez], [Noni] Madueke dan [Mykhailo] Mudryk, mereka belum memainkan banyak pertandingan. Mereka belajar bermain di Liga Primer. Kami memiliki daftar cedera yang belum pernah ada sebelumnya, jadi Anda harus bisa mengatasinya di Liga Primer.
"Semua itu benar, tetapi sayangnya ketika Anda kalah, bukan itu yang ingin didengar orang-orang. Saya tahu kualitas saya dan saya tahu apa yang telah saya lakukan dalam karier saya, tetapi saya juga mengerti ketika hasil tidak sesuai keinginan Anda, Anda terbuka untuk kritikan dan itu adil."


