Sudah satu setengah tahun berlalu sejak timnas Indonesia dilatih oleh Luis Milla, namun sejauh ini belum ada prestasi yang benar-benar bisa dibanggakan.
Kecuali filosofi bermain yang jelas dan para pemain yang makin melek taktik, Indonesia besutan Milla praktis tak bisa berbicara banyak di sejumlah ajang yang mereka ikuti. Sejumlah target yang dipasang PSSI pun meleset.
Tim Garuda gagal melangkah ke putaran final Piala Asia U-23 2018 setelah kalah bersaing dengan Thailand dan Malaysia di babak kualifikasi. Mereka kemudian cuma meraih medali perunggu di SEA Games 2017. Di PSSI Anniversary Cup 2018 lalu, Indonesia bahkan gagal mencetak satu gol pun!
Rentetan hasil mengecewakan itu mengundang tanda tanya soal peluang Indonesia U-23 di Asian Games 2018, yang akan dimulai Minggu (12/8) besok melawan Cina Taipei. Padahal, timnas U-23 diproyeksikan jauh-jauh hari untuk unjuk gigi di ajang ini.
Keberadaan pesta olahraga Asia yang digelar di negeri sendiri itu menjadi alasan utama mengapa PSSI berani menunjuk pelatih sekaliber Milla. Selepas Asian Games, kontrak pelatih asal Spanyol itu akan berakhir dan PSSI akan mengevaluasinya. .
Bukannya ingin bersikap pesimistis, namun realita di lapangan menunjukkan Indonesia dihadapkan pada gunung yang tinggi dan terjal untuk didaki. Logikanya, jika bersaing di level regional saja masih megap-megap, Evan Dimas dkk. tentu juga bakal kepayahan di level kontinental.
Apakah target empat besar yang dipasang PSSI terlalu tinggi? Sejauh mana peluang realistis Indonesia di Asian Games tahun ini? Ikuti polling dari Goal Indonesia di bawah ini!

