Borneo FC mengeluarkan sikap terkait polemik status Indra Mustafa. Klub asal Samarinda tersebut membawa persoalan ini ke National Dispute Resolution Chamber (NDRC) Indonesia.
Permasalahan Indra bermula ketika Borneo FC, meresmikannya sebagai pemain baru untuk putaran kedua Liga 1 2021/22 pada 3 Januari lalu. Pesepakbola berusia 22 tahun tersebut diikat kontrak selama dua tahun.
Namun, beberapa pekan kemudian Persib tidak terima Indra pindah ke Borneo FC. Maung Bandung menyebut pemain kelahiran Bogor tersebut masih terikat kontrak hingga akhir musim ini.




Indra memang sudah meminta Persib untuk mengakhiri kontraknya. Akan tetapi, klub kesayangan Bobotoh tersebut tidak merestuinya karena tenaganya masih dibutuhkan.
Sejauh ini, Indra baru satu kali diberi kesempatan bermain di Persib. Ia tampil ketika pasukan Robert Rene Alberts tersebut mengalahkan Persiraja Banda Aceh, empat gol tanpa balas.
Akibat adanya polemik tersebut, Borneo FC belum bisa memainkan Indra pada putaran kedua Liga 1. Penyebabnya karena ia belum disahkan dalam Sistem Informasi Aplikasi (SIAP) PSSI.
"Sebelum melakukan perekrutan pemain, Borneo FC lebih dulu menelaah seluruh aspek mulai dari kondisi fisik, kebutuhan teknis termasuk kontrak kerja pemain tersebut dengan klub terakhirnya," tulis Borneo FC dalam laman resminya.
"Bahwa berdasarkan penilaian dari tim legal Borneo FC, kontrak kerja pemain dengan klub sebelumnya telah berakhir."
"Berkaitan dengan hal-hal tersebut, Borneo FC mengalami kerugian secara teknis dalam menjalani kompetisi putaran kedua Liga 1 2021/22."
"Menindaklanjuti dari situasi ini, kami menilai perlu adanya tinjauan dan keputusan legal yang lebih berbobot dan komperhensif, karenanya kami akan meneruskan persoalan ini ke NDRC."
