Ryan Gravenberch NxGn GFXGetty/Goal

Paul Pogba Baru? Wonderkid Ajax Ini Siap Keluar Dari Bayang-Bayang Frenkie De Jong


OLEH  THIJS VERHAAR      PENYUSUN  SANDY MARIATNA

Hanya ada segelintir akademi sepakbola di dunia ini yang punya kesuksesan seperti Ajax dalam hal menggali potensi tersembunyi dari para pemain muda.

Sudah berkali-kali klub Amsterdam ini membidani lahirnya bintang-bintang baru. Musim ini, sejumlah nama sudah siap dipanen, seperti Frenkie de Jong dan Matthijs de Ligt, yang sedang merajut mimpi membawa Ajax ke final Liga Champions.

Tentu tidak mengejutkan apabila terdapat sejumlah calon superstar dari Ajax yang sudah mengantre untuk mengikuti jejak De Jong dan De Ligt. Khusus sosok yang satu ini, ia bahkan belum masuk dalam tim utama Ajax. Dialah Ryan Gravenberch.

Masih berusia 16 tahun, Gravenberch sudah disandingkan dengan Paul Pogba. Dia juga dikaitkan dengan Juventus, kampiun Serie A Italia yang juga eks klub Pogba oleh media-media Italia. Kabar yang tidak mengejutkan.

Memiliki tinggi 1,87 meter, Gravenberch tidak takut untuk melewati lawan dan memulai serangan dari tengah lapangan. Kekuatan fisiknya yang belum sempurna mampu ia tutupi dengan kemampuan mendribel yang oke dan ketenangan dalam penguasaan bola. Ia diharapkan bisa terus berkembang dengan semakin seringnya ia bertanding.

Gravenberch sudah mendapat pengakuan akan potensi besarnya. Ia baru saja masuk dalam Goal NxGn 2019 yang merangkum 50 pemain remaja terbaik di dunia. Sebelumnya pada Juni 2018, ia berstatus sebagai pemain paling bertalenta di akademi Ajax dengan menggondol Trofi Abdelhak Nouri, penghargaan yang sebelumnya pernah diraih Rafael van der Vaart, Wesley Sneijder, Christian Eriksen, dan De Ligt.

Tiga bulan berikutnya, ia menjadi debutan termuda dalam sejarah Eredivisie (16 tahun 130 hari) setelah turun dari bangku cadangan melawan PSV Eindhoven. Di saat bersamaan, Gravenberch juga sukses memecahkan rekor Clarence Seedorf sebagai debutan termuda Ajax.

Seedorf, yang masih memegang rekor sebagai satu-satunya pemain yang memenangi Liga Champions dengan tiga klub berbeda, turut mengucapkan selamat kepada Gravenberch. "Selamat telah memecahkan rekor saya. Semoga Anda memiliki karier sukses seperti saya. Tetap fokus dan pastikan selalu mencintai sepakbola," tulis Seedorf di akun Instagram miliknya.

Ryan Gravenberch Ajax 2018-19Pro Shots

Beberapa hari setelahnya, Gravenberch menjalani starter pertamanya ketika menghadapi tim non-liga Te Werve di Piala KNVB. Delapan menit jelang bubaran, ia mencetak gol pertamanya untuk Ajax dalam kemenangan 7-0. Gravenberch pun mencatat rekor lain sebagai pencetak gol termuda dalam sejarah Ajax.

"Saya mengincar gol itu," katanya kepada Fox Sports seusai laga. "Rasanya menyenangkan bisa mendapatkan menit bermain di tim utama. Tetapi saya tetap kalem dan bersabar. Saya siap mengeluarkan yang terbaik dan melakukan segalanya."

Meski sudah memberikan impak bagus, di musim ini Gravenberch lebih banyak menghabiskan waktunya di Jong Ajax bersama pemain U-23 lain. Namun di musim depan, ia diprediksi akan dipromosikan secara pemanen ke tim utama Ajax.

"Kami punya rencana untuknya, itulah mengapa ia telah menjalani debutnya," kata pelatih Erik ten Hag setelah laga melawan Te Werve. "Kami melihat potensinya dalam sesi latihan dan ia sekarang melanjutkan progresnya." Ya, progres Gravenberch bakal makin terlihat di musim depan di bawah bimbingan Ten Hag.

Sayang bagi Ajax, jika Gravenberch berhasil memenuhi potensinya, bakal ada suatu masa ketika ia akan meninggalkan Amsterdam. Seperti para pendahulunya.

De Jong sudah mengamankan kepindahannya ke Barcelona senilai €75 juta di musim panas nanti. Sementara De Ligt juga akan minggat dari Johan Cruyff Arena, terlepas apakah ia akan mengikuti jejak De Jong ke Camp Nou atau ke tempat lain.

"Dia bisa pergi ke mana saja," kata ayah Gravenberch kepada Ajax Showtime. "Saya melihat berita-berita itu [rumor transfer Gravenberch]. Jutaan euro berseliweran, tetapi kami mendiskusikannya sebagai keluarga. Saya menjelaskan situasinya kemudian Ryan memberikan opininya. Dan dia selalu berkata, 'Saya merasa nyaman di Ajax'."

Itulah musik yang ingin didengarkan Ajax. Dengan memberinya kontrak hingga 2021, Ajax berharap Gravenberch setidaknya bisa memberikan impak seperti De Jong dan De Ligt sebelum melebarkan sayapnya dan pindah ke klub lain.

Satu hal yang pasti, Gravenberch bakal menjadi pemain vital di timnas Belanda, yang saat ini berbasis pada skuat muda Ajax dan berada di bawah arahan Ronald Koeman. Gravenberch sendiri sudah mencicipi kesuksesan di level internasional dengan membawa Oranje berjaya di Kejuaraan Eropa U-17 pada 2018 lalu. Ia tentu berharap bisa memberikan dampak serupa bagi timnas senior di masa mendatang.

Untuk saat ini, Gravenberch harus bisa menunjukkan kepada dunia bahwa dia bisa bermain konsisten pekan demi pekan. Jika berhasil melakukannya, maka memecahkan rekor De Jong sebagai penjualan termahal Ajax sudah pasti akan terjadi.

ARTIKEL TOP PEKAN INI
1.Cristiano Ronaldo: Saya 1000 Persen Di Juventus
2.Maurico Pochettino: Jelas Handball, Harusnya Penalti
3.Juventus Wanita Juga Rengkuh Scudetto
4.Protes Vietnam Buat Pembagian Pot SEA Games 2019 Berubah
5.Zinedine Zidane Harus Buat Real Madrid Lapar Lagi
Selengkapnya:
Daftar Artikel Terlaris Goal Indonesia
NxGn 2019 GFX HPGoal/Getty composite
Iklan