Kroasia mungkin telah menemukan cara terbaik untuk menghentikan Lionel Messi, dengan sesederhana memotong suplai bola terhadap sang superstar.
Setelah gagal mencetak gol dari titik putih lawan Islandia, Messi membidik kebangkitan sebagai penebusan.
Akan tetapi Kroasia punya rencana lain terutama di babak pertama karena Messi dibuat mati kutu hingga sulit memberikan dampak besar terhadap Argentina.
Di paruh pertama Messi hanya mencatat 20 sentuhan pada bola, torehan paling sedikit kedua dari seluruh pemain Argentina yang di akhir laga dipaksa tunduk dengan skor 3-0.
Statistik tersebut tentu saja jauh dari gambaran bagaimana besarnya nama Messi di olahraga ini seiring keterpurukan Argentina di Rusia.
Ketika performa Messi di bawah standar, tidak heran Sergio Aguero langsung melempem.
Bintang Manchester City ini terbiasa dengan dukungan hebat hingga pasukan Pep Guardiola berhasil mengumpulkan 106 gol di Liga Primer Inggris musim lalu.
Sayangnya, seperti di Messi, Aguero juga terisolasi dan hanya mencatat tujuh sentuhan dalam 45 menit pertama pertandingan, atau paling sedikit dari keseluruhan skuat Argentina.
Aguero memang telat panas tetapi situasinya semakin buruk karena sang penyerang bahkan tak kuasa menyentuh si kulit bulat pada 21 menit 11 detik terakhir babak pertama.
Meski demikian, Argentina punya kans bagus untuk unggul terlebih dahulu namun peluang yang didapat Enzo Perez pada menit 30 menguap begitu saja.
Situasi tidak berubah di paruh kedua. Aguero ditarik keluar untuk digantikan Gonzalo Higuain tidak lama setelah Willy Caballero melakukan kesalahan hingga Kroasia memecah kebuntuan.
Gol dari Luka Modric dan Ivan Rakitic menyempurnakan skor menawan 3-0 untuk Kroasia hingga bencana langsung menghampiri Messi dan Argentina setelah dua pertandingan di Rusia.