Panitia lokal Piala Asia U-19 di Uzbekistan menegaskan persiapan menggelar turnamen kelompok usia ini tetap berjalan lancar, meski jumlah kasus pandemi virus Corona di negara tersebut mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir.
Kenaikan jumlah kasus pandemi virus Corona memaksa pemerintah Uzbekistan kembali memberlakukan lockdown hingga 28 Juli. Akibatnya, perwakilan konfederasi sepakbola Asia (AFC) terpaksa menunda kunjungan ke Uzbekistan untuk menginspeksi kesiapan venue pertandingan.
Walau begitu, salah satu panitia, Ahmed Tillaev, menegaskan, persiapan menggelar Piala Asia U-19 tetap berjalan sesuai rencana. Pihaknya sudah mengirim video kesiapan stadion dalam menggelar pertandingan.
“AFC telah memberikan rencana dan lini masa kepada tuan rumah turnamen. Mereka meminta agar semua dapat diselesaikan sesuai jadwal. Sejauh ini kami sudah memenuhi semuanya hingga Juli,” tutur Tillaev diwartakan laman Championat.
“Inspektur dari AFC memang tidak bisa datang ke negara kami untuk menginspeksi stadion dan tempat latihan. Tapi bersama tim media UFA (federasi sepakbola Uzbekistan), kami membuat video yang dikirim ke AFC. Siapa pun yang melihat, akan bisa menilai kesiapan stadion dan tempat latihan.”
Goal Thailand“Kami juga sudah meninjau stadion yang disiapkan untuk turnamen, bisa dibilang tidak ada masalah. Mungkin hanya masalah kecil saja. Stadion yang kami pilih, seperti Bunyodkor, AMMC, Lokomotiv, dan Navbahor dalam kondisi bagus.”
“Kami telah memilih hotel yang akan digunakan untuk tim peserta. Kami sudah memesannya sejak Mei. Jumlah kamar yang dipesan bergantung kepada rombongan tim peserta.”
Hanya saja, Piala Asia U-19 terancam tidak bisa disaksikan penonton di tribune bila kasus pandemi virus Corona di Uzbekistan tak mengalami penurunan. Di luar jumlah penonton, warga asing yang masuk ke Uzbekistan diperkirakan mencapai 900 orang.
“Itu [ditonton suporter] masih belum ada kepastian. Kami terus membicarakan masalah ini dengan AFC. Semua bergantung kepada perkembangan pandemi di negara kami dan negara Asia lainnya. Berdasarkan perkembangan itu, nantinya AFC dan UFA akan mengambil keputusan,” jelas pria yang kerap menjadi match commissioner pertandingan level Asia tersebut.
“Jumlah delegasi masing-masing tim biasanya 31 orang. Bila ditambah pengurus federasi negara itu, maka bisa mencapai 40 hingga 50 orang. Di luar suporter, jumlah yang datang mencapai 750 orang. Sedangkan delegasi AFC kemungkinan 70 orang. Total orang asing yang datang sekitar 900 orang.”
“Jumlah sukarelawan sedikitnya 150 orang. Sampai sekarang kami telah menyeleksi 50 sukarelawan. Sukarelawan yang kami siapkan ini menguasai beberapa bahasa, seperti Arab, Jepang, Indonesia, Melayu, Cina, dan Korea.”
SIMAK JUGA: BERITA SEPAKBOLA NASIONAL!
