Piala AFF hanya pernah dijuarai empat negara berbeda dan dengan Piala AFF Suzuki 2020 menjelang, tampaknya tim-tim tersebut masih jadi yang terdepan.
GOAL menyajikan opini dari perwakilan regional dan satu tim yang paling sering disebut diprediksi bakal melanjutkan dominasi pada hajatan sepakbola terbesar dua tahunan di Asia Tenggara ini.
Thana Wongmanee - GOAL Thailand
Saya akan memilih Vietnam sebagai pemenang. Mereka tampaknya menjadi satu-satunya negara di kawasan yang mempertahankan iklim 'kompetitif'. V.League terus berjalan kurang lebih seperti biasa untuk waktu yang lama dan timnas mereka salah satu yang terbaik di Asia Tenggara. Dibandingkan dengan negara lain, mereka lebih dari siap.
Edisi 2018 adalah eksperimen yang gagal untuk Thailand dan pada 2021, mereka masih belum bisa melakukannya dengan benar. Mereka memiliki semua potensi untuk muncul sebagai tim terhebat pada Piala AFF 2020, baik itu dari talenta muda seperti Suphanat Mueanta, Ekanit Panya, atau Kritsada Kaman, sementara bintang Liga J1 seperti Chanathip dan Theerathon juga akan berpengaruh jika mereka bergabung. Tapi dengan pelatih super menyerang seperti Mano Polking, kita semua tahu itu belum tentu jadi pendekatan 'pemenang turnamen' yang benar. Saya bisa melihat Thailand berjalan sampai ke final, tapi tidak sampai juara.
Saya tidak berpikir mereka adalah 'kuda hitam', tapi mengingat Indonesia tidak akan berada dalam performa terbaiknya karena liga domestik yang sedang berlangsung, akan cukup mengejutkan melihat Tim Garuda mencapai semi-final.
Erick Bui - GOAL Vietnam
Terlepas dari performa buruk baru-baru ini di fase ketiga kualifikasi Piala Dunia, saya berharap Vietnam kembali menunjukkan performa terbaiknya di edisi Piala AFF Suzuki edisi ini. Iklim skuat dan stabilitas adalah kekuatan terbesar dari tim dan tingkat kepercayaan diri mereka yang tinggi saat bermain melawan tim asal ASEAN lainnya selalu menjadi faktor penting.
Namun, ada kekhawatiran tentang kurangnya kebugaran karena V.League ditangguhkan sebelum waktunya tahun ini dan sejumlah pemain kunci absen karena cedera. Namun, rekor tak terkalahkan Park Hang-seo melawan tim-tim ASEAN mungkin bisa diperpanjang jika para pemain bisa menjaga fokus dan tidak meremehkan lawan mereka.
Kamboja berpotensi memberikan kejutan yang menyenangkan. Perkembangan sepakbola mereka jelas terlihat saat mereka secara bertahap menghasilkan talenta-talenta muda berkualitas seperti Sieng Chanthea, Leng Nora, Om Chanpolin, dan lain-lain. Kamboja juga telah meremajakan skuat dalam tiga tahun terakhir dengan usia rata-rata saat ini sekitar 24-25 tahun.
Tegar Paramartha - GOAL Indonesia
Saya memprediksi Vietnam akan mempertahankan gelar mereka karena saya pikir level mereka di atas semua negara ASEAN saat ini. Kami telah melihatnya pada Kualifikasi Piala Dunia. Bahkan, jika mereka kalah dalam semua pertandingan sejauh ini, mereka melakukan pertarungan yang sangat bagus di setiap pertandingan.
Indonesia selalu memiliki beberapa masalah dan tahun ini kami akan memiliki masalah yang sama seperti pada edisi 2016, dengan pelatih hanya dapat memanggil maksimal dua pemain dari masing-masing tim Liga 1 karena Liga Indonesia akan berlanjut selama Piala AFF.
Jadi, saya pikir Indonesia harus bekerja sangat keras untuk melewati Vietnam dan Malaysia pada fase grup. Jika mereka berhasil mencapai fase gugur, finis sebagai runner-up mungkin akan menjadi yang terbaik yang bisa mereka capai, tapi mereka mungkin bisa membuktikan kita semua salah dan menjadi juara untuk pertama kalinya.
Itulah mengapa Indonesia adalah kuda hitam bagi saya, mereka akan memiliki skuat muda dan pilihan pemain terbatas. Tapi, siapa tahu pelatih Shin Tae-yong bisa bikin keajaiban!
Ooi Kin Fai - GOAL Malaysia
Sangat sulit untuk melewati Vietnam sebagai calon pemenang dan favorit untuk Piala AFF Suzuki 2020. Tiga tahun setelah kemenangan mereka pada 2018, Park Hang-seo mampu mempertahankan tim yang sama dan membuat mereka menjadi lawan yang lebih tangguh dari sebelumnya.
Saya berharap Malaysia ada di sana dan menjadi salah satu penantang utama untuk trofi, meskipun ada kekhawatiran besar atas ketergantungan kepada Aidil Zafuan yang menua di jantung pertahanan dan performa merosot bintang Safawi Rasid.
Jika ada kejutan dalam kompetisi, saya pikir itu mungkin datang dari Singapura, yang memiliki keuntungan sebagai tuan rumah dan mungkin satu-satunya dengan pendukung di antara suporter.
Jay Parmar - GOAL Singapura
Sejauh apa melangkah, akan sulit untuk melihat melewati tim bertabur bintang Vietnam. Juara bertahan, pemenang dua kali dan satu-satunya tim Asean di 100 besar FIFA, Naga Emas akan tampil menjadi tim pertama yang mempertahankan gelar regional sejak Thailand pada 2016.
Dalam hal kuda hitam, Malaysia bisa masuk kategori ketika pasca-mereka meraih kemenangan mengejutkan di semi-final atas Thailand tiga tahun lalu. Meskipun kalah agregat tipis 3-2 dari Vietnam di final, Harimau Malaya tetap menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan, dan dengan Thailand berpotensi tanpa beberapa pemain kunci, Malaysia bisa membayangkan peluang mereka untuk melangkah lebih jauh pada 2021.
Melihat peluang Singapura, ini bukan dekade yang hebat bagi juara empat kali tersebut, yang gagal melewati fase grup sejak kemenangan terakhir mereka pada 2012. Kali ini, Lions akan mencoba sekuat tenaga lolos dari grup yang terdiri dari Myanmar, Filipina dan Timor Leste. Pelatih Tatsuma Yoshida harus yakin untuk itu.
