Bernardo Tavares menegaskan bahwa dirinya turut bangga pemain PSM Makassar mendapat panggilan untuk timnas Indonesia, baik itu junior atau pun senior.
Sejauh ini ada empat penggawa Juku Eja yang dipilih oleh Shin Tae-yong, antara lain Ramadhan Sananta, si kembar Yakob dan Yance Sayuri, hingga Dzaky Asraf.
Tiga dari empat nama di atas masuk skuad timnas Indonesia untuk uji coba internasional pada FIFA Match Day nanti, melawan Burundi. Sementara Dzaky juga bagian timnas Indonesia U-20.
"Saya kira ini adalah kebanggaan buat kami bahwa mereka bisa dipanggil. Saya senang dengan pemanggilan mereka. Saya berharap, ke depannya ada lagi pemain kami yang dipanggil untuk berkontribusi di timnas," ucap Tavares.
Sosok asal Portugal itu siap mendukung pemain untuk menjadi andalan timnas Indonesia. Tapi, Tavares tetap melantunkan kritik pada kebijakan timnas Indonesia yang suka pemusatan latihan jangka panjang.
Bagaimana pun, pelatih klub butuh memantau perkembangan pemain mereka bahkan bertanggung jawab untuk memoles mereka lewat progtam di level klub. Jika pemain kebanyakan dipanggil timnas, maka pelatih klub juga akan repot.
"Saya berharap ke depannya, musim depan tolong jangan bikin terlalu banyak pemusatan latihan [TC], yang mana pelatih klub sendiri tidak tahu sendiri bagaimana perkembangan mereka. Padahal, klub yang mengembangkan pemain dalam klub tersebut. Ini hanya opini saya, pikiran saya, tapi mereka yang putuskan di sana jadi kami harus ikuti.
"Pada saat saya hadir atau berada di Indonesia pertama kalinya saya tidak bisa melihat pemain yang pada saat itu mengikuti TC yang sangat lama dengan timnas [U-20]. Edgard, Rafli, Ricky sekarang mereka ada di mana? Apakah itu disebut pengembangan. Pada saat itu mereka terlalu lama berada di timnas, dan kita tidak bisa lihat mereka," ujarnya.
"Saya berharap mereka tidak memanggil pemain di TC selanjutnya di luar FIFA Matchday dan ini tidak terjadi di negara-negara sepakbola yang sudah berkembang pemainnya."


