Selalu ada hikmah yang dipetik dari sebuah peristiwa, ungkapan tersebut cocok mewakili perasaan Jacksen Tiago sebagai pelatih kepala dari Persipura Jayapura. Sebagaimana diketahui, Persipura batal ikut Piala AFC 2021.
Keputusan tersebut tentunya bukan karena kehendak tim Mutiara Hitam, melainkan keputusan AFC sebagai pemilik kejuaraan tersebut. AFC kesulitan menemukan tuan rumah, sehingga Piala AFC zona Asia Tenggara dibatalkan.
Hal ini bukan hanya terjadi pada Persipura, tapi juga Bali United sebagai juara bertahan kompetisi Indonesia. Keduanya harus gigit jari karena Piala AFC zona ASEAN dibatalkan, tapi Persipura memandang ini sebagai hal baik.
"Saya bersyukur jika melihat persiapan kami, materi pemain tak cukup untuk berprestasi di AFC. Rencana kami, Piala AFC itu akan menjadi ajang menambah pengalaman pemain muda sebelum tampil di Liga 1," ungkap Jacksen kepada media.
Abi Yazid / GoalPernyataan Jacksen memang sebuah fakta. Dibandingkan Bali United, Persipura tidak punya persiapan yang cukup untuk tampil di Piala AFC sebagai salah satu wakil Indonesia. Mereka pun tidak ikut turnamen pramusim, Piala Menpora 2021.
Minim jam terbang untuk sederet pemain muda yang menghuni skuad saat ini tentunya akan menjadi risiko tersendiri bagi Persipura di Piala AFC. Selain itu, mereka juga hanya punya tiga pemain asing, sesuai arahan dari manajemen.
Belum lagi, dua ikon klub, yakni Boaz Solossa serta Yustinus Pae, terpaksa dicoret dari skuad karena indisipliner. Jacksen berharap tim ini bisa segera bangkit untuk kompetisi Liga 1, yang sebenarnya juga belum jelas kapan bisa digelar.
"Sampai hari ini pemain asing keempat juga belum ada. Pemain muda juga dalam kondisi sedih kehilangan Boci (Boaz Solossa), tetapi itu bagian dari perjalanan. Sampai saat ini dalam latihan, mereka mengerti," urai sosok asal Brasil tersebut.
Persipura dalam masa transisi dan regenerasi
"Kondisi Persipura saat ini adalah siklus, bukan Persipura saja. Tetapi juga terjadi level sepakbola dunia. 20 tahun lalu datang ke Indonesia, Milan, Juventus, MU, merajalela di sepakbola dunia. Sekian tahun kemudian muncul Barcelona, Liverpool, Real Madrid."
"Itu normal kekuatan tim silih berganti. Mungkin tahun depan PSG. Saat saya belajar di kursus kepelatihan Lisensi A [AFC], mereka bikin timeline tentang siklus sepakbola di Piala Dunia. Begitu Anda merajalela di sebuah kompetisi, itu akan jadi pelajaran ke klub-klub lain. Sekarang Persipura sedang mengalami persoalan regenerasi."
Abi Yazid