Romelu Lukaku Inter 2022-23Getty Images

'Persetan Dengan Rasisme!' - Bintang Inter Romelu Lukaku Serukan Tindakan 'Nyata' Usai Pelecehan Di Juventus

Penyerang Belgia yang sedang dalam performa terbaiknya itu menggenapkan torehan golnya menjadi lima gol dalam empat pertandingan untuk klub dan negaranya dengan gol penyeimbang di menit-menit akhir pertandingan dari titik putih, membuat Inter Milan tetap berada di jalur yang tepat untuk lolos ke babak semi-final Coppa Italia, jelang leg kedua.

Namun, pertandingan tersebut kemudian menjadi berita utama untuk alasan yang salah. Sekelompok fans Juventus yang berada di belakang gawang Mattia Perin mengarahkan nyanyian dan gerakan monyet ke arah Lukaku, pertama-tama untuk membuat sang penyerang keluar lapangan sebelum melakukan hal tersebut sebagai bentuk kemarahan atas keberhasilan penaltinya.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Lukaku mendapatkan kartu merah atas selebrasi provokatif yang dilakukannya sebagai respon atas perilaku tersebut, sebuah tindakan yang dikecam oleh agensinya, Roc Nation Sports International.

Lukaku kemudian menggunakan Instagram untuk meminta pihak berwenang dan Serie A untuk berbuat lebih banyak dalam memerangi rasisme.

"Sejarah terus berulang," tulis sang striker. "[Saya telah] mengalaminya pada 2019 ... dan 2023 lagi ... Saya harap liga benar-benar mengambil tindakan nyata kali ini karena permainan yang indah ini harus dinikmati oleh semua orang...Terima kasih atas pesan-pesan yang mendukung. Persetan dengan rasisme."

Tentu saja, referensi Lukaku tentang sejarah yang terulang kembali mencerminkan masalah endemik dalam sepak bola Italia, dengan pemain Lecce, Samuel Umtiti, juga mengalami pelecehan rasial pada Januari tahun ini.

Mario Balotelli, salah satu pemain yang paling sering mendapat pelecehan rasial selama bermain di Serie A oleh para pendukung dari negaranya sendiri, menunjukkan solidaritasnya kepada Lukaku dengan memberikan komentar menggunakan emoji pertama berwarna hitam.

Banyak pemain lain yang juga memberikan dukungan mereka, seperti duo Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe dan Achraf Hakimi, pemain Chelsea, Reece James, dan bintang Real Madrid, Vinicius Junior, yang juga menjadi korban pelecehan rasis di dunia sepak bola Spanyol.

Inter merilis pernyataan dukungan mereka sendiri di Twitter, menegaskan bahwa mereka "bersatu melawan rasisme dan segala bentuk diskriminasi" sebagai "saudara-saudara di dunia".

Sementara itu, Juventus mengumumkan bahwa mereka "berkolaborasi dengan polisi" untuk menangkap para pelaku yang berada di dalam Allianz Arena.