Persebaya Surabaya resmi mengirimkan surat protes terkait kepemimpinan wasit pada laga kontra Madura United, pada pekan empat Liga 1 2022/23 lalu.
Pada pertandingan tersebut, Persebaya bermain imbang 2-2 melawan Laskar Sapeh Kerrab. Mereka sebenarnya bisa saja menang, tapi dirugikan keputusan.
Silvio Junior sempat mencetak gol yang kemudian tidak dianggap sah oleh wasit. Itu lantaran, bek Persebaya Leo Lelis dianggap sudah lebih dulu melakukan pelanggaran.
Yahya Alkatiri selaku manajer Green Force meradang dengan beberapa keputusan wasit. Selain gol yang tak disahkan, miskomunikasi antara asisten wasit dan wasit pun jadi sorotan.
”Kami sudah memiliki rekaman detail, publik juga sudah melihat di tayangan langsung maupun potongan video yang saat ini sudah viral,” kata Yahya Alkatiri.
”Gol Silvio clear, Lelis dengan bek Madura juga 50:50 berebut posisi, tidak ada pelanggaran, bersih masuk, tapi dianulir oleh wasit tengah [Mansyur],” lanjutnya.
Sementara itu, terkait miskomunikasi wasit dan asisten wasit yang terjadi di laga itu menyebabkan Persebaya kebobolan. Jika wasit mengindahkan aba-aba asisten wasit yang menilai bola sudah keluar, maka gol Madura United yang dicetak Lulinha tidak akan terjadi.
”Saya tidak habis pikir wasit tengah tidak melihat AW 2 mengangkat bendera, bukankah wasit dilengkapi sistem komunikasi sehingga bisa saling mengingatkan dalam memimpin pertandingan. Kami sudah mengirimkan surat ke Ketua Umum PSSI dan komite wasit terkait permasalahan ini,” tegas Yahya.
Kualitas wasit Liga Indonesia memang selaku dapat sorotan. Menurut Yahya, buruknya kualitas wasit turut punya andil pada kualitas dari liga hingga timnas Indonesia.
”Persebaya sangat dirugikan, sepak bola Indonesia secara umum juga sangat dirugikan, paceklik gelar timnas senior puluhan tahun salah satunya disebabkan masalah wasit liga yang buruk seperti ini,” tutup Yahya.