Azrul Ananda - PersebayaAbi Yazid / Goal

Persebaya Surabaya 'Digembosi' Timnas Indonesia, Azrul Ananda Bangga Sekaligus Kecewa

Presiden Persebaya Surabaya, Azrul Ananda gelisah dengan banyaknya pemain timnya yang dipanggil oleh tim nasional Indonesia.

Hal ini dikarenakan ada lima pemain penting Bajol Ijo yang dipanggil untuk mengikuti agenda timnas Indonesia yang melakoni dua laga uji coba internasional lawan Timor Leste pada 27 dan 30 Januari kemarin.

Penggawa Persebaya yang dipanggil Shin Tae-yong adalah gelandang senior, Ricky Kanbuaya serta empat youngster Ernando Ari, Rizky Ridho, Rachmat Irianto dan Marselino Ferdinan.

Keempat nama terakhir bahkan akan bertahan lebih lama untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) timnas untuk Piala AFF U-23, belum lagi ada kabar dua pemain muda mereka lainnya, yakni Koko Ari dan Akbar Firmansyah yang juga bakal dipanggil ke timnas junior tersebut.

Banyaknya pemain yang dipanggil ke timnas sebenarnya membuat Azrul bangga karena membuktikan pembinaan yang dilakukan Persebaya berjalan dengan baik, tapi di sisi lain juga dianggap sangat merugikan karena sebenarnya jasa mereka juga dibutuhkan klub untuk terus bersaing di jalur juara Liga 1 musim 2021/22 ini.

Kegelisahan sang presiden wajar, karena memang Persebaya harus tampil pincang karena agenda timnas terus berbarengan dengan bergulirnya kompetisi.

"Di satu sisi, kami bangga pemain-pemain muda binaan Persebaya jadi andalan dan selalu jadi pilihan di timnas. Di sisi lain, kami tentu keberatan dan menolak kalau terus menerus pemain kami yang diambil paling banyak," kata Azrul.

Dengan bentrok jadwal timnas dengan berjalannya Liga 1 yang terus terjadi tanpa ada solusi dari PSSI, Azrul juga menyayangkan keberhasilan Persebaya dalam membina banyak pemain muda justru berbuah kerugian, karena tim-tim lain tidak kehilangan pemain sebanyak yang dialami klub asal Surabaya tersebut.

"Ini menunjukkan lemah dan timpangnya sistem sepak bola di Indonesia. Karena mempenalti dan merugikan tim-tim yang justru melakukan investasi dan pembinaan dengan baik," lanjut sang presiden.

"Sementara klub lain dengan mudah mengambil saja pemain-pemain naturalisasi dan minim investasi di pembinaan. Harus ada jalan keluar lebih baik mengenai masalah fundamental sistem sepak bola di negara kita ini," tukasnya.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0