20220320 Pep Guardiola.jpgGetty Images

Pep Guardiola: Tim Besutan Erik Ten Hag Enak Dilihat

Manajer Manchester City Pep Guardiola menganggap arsitek anyar Manchester United sebagai pelatih hebat, dan tim besutannya selalu memperlihatkan permainan yang enak dilihat.

Ten Hag telah diumumkan sebagai manajer baru United mulai musim depan. Ten Hag membawa beban mengembalikan United ke papan atas Liga Primer Inggris (EPL) setelah terpuruk di musim ini.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Selain itu, Ten Hag juga mesti membawa United kembali menjadi penguasa Manchester. Pasalnya, dalam sembilan musim berturut-turut, City selalu menyelesaikan musim di atas United.

Guardiola pun sudah tidak asing dengan sosok Ten Hag. Mereka pernah di klub yang sama kala berkarir di Jerman. Saat itu Guardiola membesut tim utama Bayern Munich, sedangkan Ten Hag ada di akademi klub sebelum akhirnya hijrah ke Belanda untuk menangani Ajax Amsterdam.

Guardiola menyambut hangat kedatangan Ten Hag ke EPL. Menurut juru taktik asa Spanyol ini, ia terkesan dengan permainan menyerang yang diterapkan Ten Haq, dan kegemarannya menggunakan pemain muda.

Keberhasilan Ten Hag membawa Ajax ke semi-final Liga Champions Eropa pada musim 2018/19 dengan menyingkirkan tim bertabur bintag Real Madrid sudah menjadi bukti kepiawaian sang pelatih.

“Silakan Anda menonton Ajax yang dia latih, dan Anda akan lihat kualitas dia. Dia sosok pelatih papan atas. Tim yang ditanganinya, seperti Ajax, selalu enak untuk dilihat. Selamat untuk Erik, dan semoga dia sukses,” puji Guardiola dalam keterangannya kepada wartawan dikutip laman Manchester Evening News.

Dalam kesempatan yang sama, Guardiola juga membantah memiliki hubungan tidak harmonis dengan manajer Watford Roy Hodgson. City akan menjamu Watford pada lanjutan EPL, Sabtu (23/4) malam WIB.

Bantahan itu dikeluarkan menyusul klaim Hodgson yang menyebut dirinya tidak pernah berkomunikasi dengan Guardiola sejak Crystal Palace mengalahkan City 3-2 di Stadion Etihad pada 2018.

“Itu sama sekali tidak benar. Setelah pertandingan, saya selalu mengajak para manajer. Saya undang para manajer untuk minum segelas anggur. Jika dia mengalahkan saya, kami tetap merayakannya. Kenapa juga kami tidak harus berteman? Saya yakin itu hanya lelucon,” sanggah Guardiola.

Iklan