Federasi sepakbola Kuwait (KFA) tidak memperpanjang kontrak Vitezslav Lavicka setelah pelatih asal Republik Ceko ini tidak berhasil mengantar Al-Azraq lolos ke putaran final Piala Asia 2023.
Lavicka datang ke Kuwait pada tahun ini, dan hanya mendapat ikatan kontrak selama empat bulan. KFA menargetkan mantan pelatih Slavia Praha itu membawa Kuwait lolos ke putaran final.
Namun Kuwait untuk kedua kalinya secara berturut-turut gagal mentas di kompetisi antarnegara kasta tertinggi di Asia tersebut, karena menelan kekalahan 3-0 dari Yordania pada laga pamungkas Grup A babak ketiga kualifikasi Piala Asia 2023.
Kekalahan itu membuat Kuwait hanya menduduki peringkat tiga klasemen akhir Grup A babak ketiga kualifikasi Piala Asia 2023 di bawah Yordania dan Indonesia. Skuad Garuda memastikan tiket ke putaran final setelah menggasak Nepal 7-0.
Kegagalan itu memicu kritikan pedas dari publik sepakbola Kuwait. Bahkan sejumlah media juga menyebutkan pemain Kuwait menunjukkan performa tidak semestinya, terutama di akhir babak kedua yang membuat Yordania mampu mencetak dua gol.
Lavicka menyampaikan permintaan maaf atas kegagalan tersebut. Kendati demikian, ia tidak bisa menutup kekecewaannya terhadap performa pemain, sehingga mereka mendapatkan hasil memalukan.
“Saya merasa kecewa setelah melihat performa menyedihkan melawan Yordania. Saya mendoakan supaya Kuwait meraih kesuksesan dalam beberapa tahun ke depan,” ujar Lavicka dikutip laman Rum News Agency.
Di lain sisi, kegagalan Kuwait diiringi dengan rekor baru yang diraih Bader Al Mutawa. Pemain berusia 37 tahun ini berhasil menjadi pemain yang paling banyak tampil di kompetisi resmi melewati torehan mantan bek Malaysia Soh Chin Ann. Al Mutawa kini menyandang 196 caps, unggul satu dari Chin Ann.
Rekor itu dicapai Al Mutawa ketika ia dimasukkan di babak kedua saat melawan Yordania. Babak ketiga kualifikasi Piala Asia 2023 bakal menjadi akhir perjalanan Al Mutawa bersama tim nasional.
“196 pertandingan internasional dengan tim nasional Kuwait. Dia adalah pemain yang paling banyak berpartisipasi dalam pertandingan internasional sepanjang sejarah,” demikian kicauan akun Twitter resmi FIFA World Cup versi bahasa Arab.
