RANS Nusantara belum juga berhasil keluar dari tren negatif mereka. Terkini, mereka baru saja tumbang di tangan Arema FC dengan skor tipis 2-1, di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Rabu (8/2) sore WIB.
Sempat unggul melalui gol Ikhsan Zikrak, RANS akhirnya harus mengakui keunggulan Singo Edan saat tim tamu membalas melalui dwigol Dedik Setiawan.
Pelatih Rodrigo Santana merasa sedih harus menerima kekalahan di kandang. Ia menambahkan, seharusnya bisa mengamankan kemenangan, akan tetapi ia menilai lini belakang masih sering kehilangan fokus sehingga membuat gawang mereka kejebolan.
"Sedih sekali. Main di kandang seharusnya menang. Fisik masih kurang. Saat gol dari RANS tapi Arema langsung buat gol balasan. Saat Arema cetak gol kedua, saya langsung ganti pemain, tapi kiper kami cedera. Pertandingan ini harusnya kami bisa menang," kata Rodrigo.
"Babak pertama selesai, saya langsung protes ke pemain belakang, minta fokus. Saya tidak pernah melihat seperti itu, saat pertandingan banyak waktu bisa pelanggaran. Tapi jangan di kotak penalti. menurut saya pemain kurang fokus," tambah pelatih asal Brasil ini.
Sementara itu, pelatih Arema I Putu Gede Swisantoso merasa bersyukur berhasil melepas dahaga kemenangan, setelah sebelumnya selalu kalah dalam lima terakhir. Apalagi, ini adalah debut Putu Gede sebagai pelatih musim ini.
Ia memberikan apresiasi terhadap kinerja anak asuhnya yang main lepas tanpa beban, dan berhasil mengejar ketertinggalan di tengah kegagalan penalti Abel Camara di babak pertama.
"Alhamdulillah, bersyukur karena hari ini, pertama saya senang Arema kembali cetak gol dan bonusnya memenangkan pertandingan setelah lima laga tidak menang. Jalannya pertandingan berat bagi kami karena situasi efek dari eksternal banyak sekali," beber eks gelandang Arema itu.
"Ini apresiasi banget bagi para pemain yang begitu main lepas walau masih ada beban. Proses penalti yang gagal juga memang jalannya seperti itu, tapi saya apresiasi pemain Arema kuat secara mental luar biasa hari ini," tutup dia.


