Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares ikut angkat suara soal pemusatan latihan (TC) jangka panjang timnas Indonesia U-20.
Ia merasa ada sikap yang tak adil dan tak tegas dari Shin Tae-yong serta PSSI terkait pemanggilan pemain untuk TC tersebut.
PSM mendukung program timnas U-20, dan sudah berkomitmen dengan mengirim Dzaky Asraf dan Sultan Zaky untuk langsung ikut.
Sementara untuk Persib Bandung dan Persija Jakarta, mereka tidak mengirim pemain secara seluruhnya dari yang dipanggil oleh PSSI.
Persib masih menahan Ferdiansyah dan Kakang Rudianto untuk gabung timnas U-20, lalu Persija masih menahan empat pemain mereka.
"Saya sampaikan bahwa aturan tetap aturan.. Di sini kami memberikan pemain kami ke timnas pada saat timnas melakukan pemanggilan," ucap Tavares, dikutip laman resmi klub.
"Namun tim lain tidak memberikan pemain-pemain mereka. Apakah aturan sama diterapkan di satu klub dan yang lain tidak?" imbuh sosok asal Portugal itu.
Sejatinya, Tavares tetap menilai bahwa semestinya pemain berkembang lewat kompetisi, dan TC jangka panjang bukan opsi terbaik.
"Jika mereka di timnas mereka hanya latihan, lari, trainingcamp.. Mereka tidak mendapatkan hal-hal ini sebagai bagian dari pertandingan," bebernya.
Timnas Indonesia U-20 memang sedang menjalani persiapan untuk agenda penting yakni Piala Asia U-20 dan Piala Dunia U-20.
Shin Tae-yong merasa bahwa pemain tidak menjalani kompetisi yang ideal jika di dalam klub, sehingga TC jangka panjang digelar. Hanya saja, klub mulai berbeda pandangan soal hal tersebut.
