Pelatih Persiraja Banda Aceh, Sergio Alexandre mengkritik keras kepemimpinan wasit yang dianggap banyak merugikan timnya ketika kalah dramatis 1-0 dari PSIS Semarang dalam lanjutan Liga 1 2021/22, Rabu (12/1).
Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Laskar Rencong sebenarnya nyaris mengamankan satu poin berharga andai tidak kecolongan oleh gol Wallace Costa beberapa detik jelang peluit akhir dibunyikan wasit.
Persiraja berjuang habis-habisan untuk itu, mereka bahkan harus bermain dengan sepuluh orang menyusul kartu merah yang diterima bek Andika Kurniawan di awal babak kedua.
Tak cuma memprotes kartu merah yang diberikan wasit Iwan Sukoco kepada Andika, tapi Sergio juga mempertanyakan gol PSIS karena ia merasa sebenarnya waktu permainan sudah selesai.
Wasit memberikan tambahan waktu lima menit, namun gol sundulan Wallace ke gawang Persiraja tercipta pada menit semenit lebih lama dari tambahan waktu yang ditetapkan.
"Saya tidak senang dengan apa yang wasit lakukan kepada kami pada pertandingan ini," keluh pelatih baru Persiraja asal Brasil tersebut dalam konferensi pers selepas pertandingan.
"Saya pikir kami tidak layak untuk mendapatkan kekalahan. Ini bukan soal perpanjangan waktu terlalu lama, tapi ia [wasit] benar-benar membunuh kami."
Rasa frustrasi Sergio juga tercermin dari ofisial dan staf Persiraja, yang langsung menghampiri wasit di pinggir lapangan setelah laga selesai. Tampak ada ketegangan, namun beruntung pihak keamanan stadion sigap memberikan perlindungan kepada sang wasit sehingga tidak terjadi insiden buruk.
"Saya merasa wasit tidak berpihak kepada kami, sehingga membuat para pemain gugup," klaim sang juru taktik terhadap kualitas wasit yang memengaruhi psikis para penggawa timnya.
"Tentu saja kami harus memiliki kontrol, tapi saya pikir wasit membunuh kami pada setiap momen di pertandingan ini."
Kekalahan tersebut membuat Persiraja masih terbenam di dasar klasemen sementara Liga 1 musim ini, dengan baru mengumpulkan enam poin dari 19 pertandingan.
