Messi Neymar Mbappe PSG 2021-22Getty

Pelatih Paris Saint-Germain: Jangan Samakan Lionel Messi Dengan Emiliano Martinez!

Pelatih Paris Saint-Germain Christophe Galtier berusaha meredam hawa panas final Piala Dunia 2022 antara Prancis dan Argentina yang hingga sekarang masih terasa panas.

Hal itu tak lepas dari ulah penjaga gawang Argentina Emiliano Martinez yang terlalu berlebihan dalam melakukan selebrasi, sehingga mengundang kecaman dari berbagai kalangan.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Martinez meledek Kylian Mbappe dengan 'mengheningkan cipta' untuk megabintang Prancis itu di tengah-tengah selebrasi Lionel Messi dan kawan-kawan. Pada pawai perayaan di Buenos Aires, Martinez menggendong boneka bayi yang ditempeli wajah Mbappe.

Keberadaan Mbappe di Prancis, dan Lionel Messi di Argentina sedikit banyak memberikan pengaruh terhadap PSG, karena kedua pemain tersebut merupakan bagian dari klub.

Galtier pun berusaha meredam situasi menjelang bergabungnya Messi dengan tim pada awal tahun depan. Menurut Galtier, Mbappe dan Messi saling memberikan apresiasi laga selepas final Piala Dunia.

“Saya tidak akan mengomentari cara kami merayakannya, itu milik Argentina. Yang paling penting adalah apa yang saya lihat di final. Saya melihat Kylian dan Leo berbicara satu sama lain, berpegangan tangan,” tegas Galtier dikutip laman Foot Mercato.

“Kylian Mbappe memiliki perilaku yang patut dicontoh, dia mengucapkan selamat kepada Argentina. Lionel Messi, dia tidak ikut (dalam provokasi). Tidak ada alasan untuk menyamakan dia dengan perilaku penjaga gawang Argentina.”

Di saat tim masih menunggu kehadiran Messi, Mbappe sudah menjalani latihan bersama tim. Bukan hanya Mbappe, tapi juga bintang Brasil Neymar. Galtier memberikan kabar terakhir mengenai kondisi Neymar.

Neymar sempat mendapatkan cedera sebelum akhirnya tampil di perempat-final melawan Kroasia. Namun Brasil tersingkir setelah dikalahkan melalui adu penalti. Galtier menyatakan kondisi Neymar, baik fisik maupun mental dalam keadaan bagus.

“Mengenai Neymar, dia mampu menjalani dua pertandingan. Melawan Kroasia, kami melihat dia mampu mencetak gol yang luar biasa, meski Brasil akhirnya tersingkir,” jelas Galtier.

“Dia kembali ke rumahnya di Brasil untuk merawat pergelangan kakinya. Dia kembali ke tim pada 22 Desember, dan kemudian bekerja tanpa batas. Secara mental, dia sangat ingin bermain, jadi itu sangat bagus.”

Iklan