Timnas Indonesia harus puas berbagi poin dengan Thailand pada laga lanjutan fase grup Piala AFF 2022, Kamis (29/12) petang, di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat.
Peluang Indonesia sebenarnya cukup besar karena main di rumah sendiri, apalagi Thailand harus bermain dengan sepuluh orang tersisa usai kartu merah Sanrawat Dechmitr (62').
Keunggulan 1-0 yang dicetak Marc Klok pada menit ke-50 lewat titik putih, akhirnya dibuyarkan oleh tendangan jarak jauh Sarach Yooyen pada menit ke-79. Laga selesai, 1-1.
Alexandré Pölking selaku pelatih kepala timnas Thailand menuturkan bahwa laga ini sulit mereka jalani. Bahkan, diakui bahwa pemain Thailand sempat tak bisa bermain lepas.
"Selamat untuk pemain dari tim saya atas semangat juang dalam situasi seperti ini. Tertinggal 1-0, lalu kekurangan pemain, tapi kami bisa mengejar dan membuat satu gol lalu bertahan dalam situasi lapangan yang sangat sulit," ucap Polking selepas laga.
"Suporter Indonesia memberikan tekanan. Untuk come back seperti ini rasanya luar biasa, selamat bagi para pemain. Semangat juang tim itu akan banyak membantu kami ke depan," sambungnya.
"Mereka mencetak gol cepat [babak kedua], dan itu membuat jalannya laga jadi berbeda. Itu membuat pemain jadi sedikit gugup lalu kami mendapatkan kartu merah, dan itu mengubah total permainan. Kartu merah itu seharusnya tak terjadi. Itu membuat kami kesulitan. Tapi saya pikir secara umum sangat baik di tengah kekacauan seperti itu dan kondisi yang terjadi," urai sosok asal Brasil-Jerman ini.
Polking sendiri tidak menilai bahwa kartu merah untuk pemainnya tidak adil. Baginya, itu hanya bikin kaget karena Dechmitr sendiri merupakan pemain pengganti.
"Wasit bagus. Itu jelas kartu merah dan saya pikir kami punya pertandingan yang bagus. Ada perlu perbaikan satu-dua tapi ini merpakan pertandingan yang bagus."