Pedro Leon - Pemain TerlupakanGoal Indonesia

Pedro Leon: Dari Calon Bintang Real Madrid, Malah Jadi Bulan-Bulanan Jose Mourinho

Seorang manajer dapat mengangkat atau meredupkan karier pemain. Satu pemain yang terkucilkan di bawah satu pelatih dapat kembali berjaya di bawah pelatih lainnya. Contoh terbaru, Marcos Alonso di Chelsea era Thomas Tuchel.

Kala hubungan antara pemain dan pelatih kerap berseberangan, tapi saling mencela secara terbuka seperti yang terjadi pada Jose Mourinho dan Pedro Leon di Real Madrid terbilang jarang terlihat.

Leon didatangkan Madrid dari sesama klub ibukota, Getafe, senilai €10 juta pada bursa transfer musim panas 2010. Ia direkrut setelah capaian musim yang mengesankan dengan torehan sembilan gol dan 12 assist dalam 42 penampilan di lintas ajang.

Seorang spesialis bola mati dengan sekotak besar trik sepakbola jalanan, Leon menyimpan potensi untuk berkembang menjadi salah satu bakat Eropa yang serius.

Namun, ia hanya bertahan satu musim di Santiago Bernabeu sebelum kembali ke Getafe, awalnya dengan status pinjaman, dan kemudian dipermanenkan dengan potonghan harga €6 juta.

Masalah Leon di Madrid adalah Mourinho, yang menggunakannya hanya sebagai samsak alias sasaran empuk.

Tercatat, pemain sayap itu cuma tampil enam kali di LaLiga—tidak pernah menjadi starter di pertandingan liga dan hanya diturunkan dalam total 132 menit—selama musim yang memprihatinkan bagi seorang pemain yang setidaknya telah mewakili timnas U-21 Spanyol.

Titik nadir terjadi sebelum laga Liga Champions kontra Auxerre pada akhir September. Saat itu, Mourinho tidak menyertakan nama Leon dalam 18 pemain yang dibawa dan ia secara terbuka mengejek sang pemain di sesi temu pers.

“Anda berbicara tentang Pedro Leon seolah-olah dia [Zinedine] Zidane, [Diego] Maradona atau [Alfredo] Di Stefano,” ucap Mou.

"Saya tidak harus memberikan alasan ketidakhadirannya,” tambahnya.

Pedro Leon Jose Mourinho Real Madrid GFXGetty/Goal

Pada waktu [akhirnya] dimainkan, Leon menunjukkan sekilas kualitasnya. Ia mencetak gol kompetitif perdana bareng Madrid sekaligus menyelamatkan timnya dari kekalahan

Leon menyamakan skor menjadi 2-2 di waktu tambahan saat Madrid melawan Milan di Liga Champions pada November 2010.

Pada bursa Januari, Leon sempat akan dipinjamkan ke klub lain. Tapi, itu nyatanya gagal terealisasi. Sang pemain kemudian menyalahkan Mourinho yang disebut secara aneh memutuskan untuk memblokir kepergiannya.

“Saya mendapatkan tawaran dari Manchester City, Chelsea, dan Milan,” ucap Leon di radio asal Spanyol Onda Cero pada 2019.

“Beberapa ingin merekrut saya di musim dingin tapi Mourinho tidak membiarkan saya pergi,” tambahnya.

Pada awal Februari, Leon dan rekan setimnya, Fernando Gago, dilaporkan terlibat perkelahian dalam sesi latihan. Leon dikatakan tidak senang dengan tekel dari pemain Argentina itu. Adu mulut antarkeduanya terjadi di lapangan yang hingga berlanjut di ruang ganti.

Imbas kejadian tersebut, keduanya lalu dicoret dari skuad Madrid untuk melawan Sevilla di semi-final Copa del Rey. Sementara Gago disambut kembali setelahnya, Leon tetap absen.

Tidak lama berselang, Mourinho dipecat. Tapi, nasib Leon di Madrid masih gelap.

Dalam otobiografi mantan kiper Madrid, Jerzy Dudek, yang dirilis pada 2015, Mourinho disebut tidak bakal menurunkan Leon karena nama terakhir dianggap malas.

"Kami bermain imbang 0-0 dalam sebuah pertandingan dan Mourinho mengatakan kepada Pedro Leon untuk melakukan pemanasan, tapi dia hanya berdiri di dekat bendera sudut,” begitu salah satu kutipan Dudek.

Pedro Leon Jose Mourinho Real Madrid GFXGetty/Goal

"Saya duduk dekat dengan Mourinho dan melihat reaksinya. Dia sangat marah: 'Lihat, tidak ada usahanya! Kemudian dia [Leon] tersinggung ketika tidak jadi diturunkan!’.”

"Keesokan harinya kami berlatih menjelang laga kontra Auxerre. Pedro Leon mengira dia akan bermain tetapi Mourinho memanggil kami bersama di lingkaran tengah dan berkata kepadanya: 'Maaf, tapi Anda terlihat tidak tertarik bermain untuk Real Madrid. Pemain lain akan memberikan nyawa mereka untuk seragam ini, tapi bukan Anda.’”

“Dia memandang Pedro dan menyuruhnya menonton pertandingan di rumah karena dia membutuhkan pemain yang siap mati untuk tim.”

“Mou mengatakan kepada Leon: ‘Anda tidak profesional. Anda pikir Anda menipu saya? Tidak. Anda menipu rekan satu tim Anda. Saya melihat pemanasan Anda. Anda tidak peduli tentang itu.’”

“Apa Anda peduli bermain untuk Real Madrid? Setiap pemain punya lima menit di sini. Anda punya menit sendiri.’”

Leon membantah klaim tersebut di Twitter dan menyatakan sepenuhnya salah. Tapi, apapun kebenarannya, ia mustahil dapat tempat reguler selama Mou masih melatih Madrid.

Terbaru, kasus serupa terjadi dengan Dele Alli di Tottenham Hotspur. Kala masih dipegang Mou, ia bukan favorit. Begitu pun dengan Luke Shaw kala menukangi Manchester United.

Ya, Mourinho memang punya banyak masalah dengan sejumlah pemain di Bernabeu, utamanya Iker Casillas, dan itu tidak mengakhiri karier mereka di Madrid.

Pada saat terjadi kegaduhan seputar perlakuan legenda klub, Casillas, Leon tidak memiliki pengaruh atau dukungan setara kapten pemenang Piala Dunia itu di Madrid. Leon dianggap cuma pemain murah dari Getafe dan karena itu pula ia dianggap enak buat dikorbankan.

Pada akhirnya, Leon kembali ke Getafe dan menghabiskan lima musim di Coliseum Alfonso Perez sebelum hengkang ke Eibar pada 2016, di mana ia tetap menjadi pilar tim utama pada usia 34 tahun.

Berkostum Eibar dalam lima musim, Leon tercatat telah menyumbangkan 18 gol dan 14 assist dalam 119 penampilan. Apes, musim ini klub asal Basque tersebut finis di urutan terbuncit alias terdegradasi.

Paling tidak, Leon telah menunjukkan kemampuannya bersama sejumlah pelatih. Tapi, Mourinho tidak di antaranya.

Iklan