OLEH AHMAD REZA HIKMATYAR Ikuti @rezahikmatyar di twitter
Di tengah kesuraman performa AC Milan musim ini, terdapat satu titik terang dalam diri bomber mudanya, Patrick Cutrone. Pemain yang hari ini genap berusia 20 tahun itu sukses mencuri perhatian khalayak sepakbola.
Alih-alih bakal jadi pilihan ketiga di belakang Nikola Kalinic dan Andre Silva, Cutrone muncul sebagai bomber terproduktif Milan musim ini. Dia sukses menceploskan sembilan gol dan dua assist dari hanya 1.322 menit waktu bermainnya.
Ayah Cutrone, Pasquale Cutrone, kemudian mengungkap bahwa anaknya bisa saja tak mendapat sorotan sebesar ini. Sang anak diakuinya nyaris dipinjamkan ke klub papan bawah Serie A Italia di awal musim ini dan sempat menolak pinangan rival sekota, Inter Milan.
Pertandingan berikutnya
"Patrick bisa saja dipinjamkan. [Hellas] Verona, Crotone dan Torino berminat kepadanya di bursa musim panas lalu. Tapi, kami tidak merasa itu sebagai ide yang bagus," ujar Pasquale, seperti dikutip La Gazzetta dello Sport.
"Menolak Inter? Kami tidak menyesali dan tidak ada kontroversi. Milan memang lebih menginginkan Patrick. Jika klub ingin memberikan kontrak baru, kami akan sangat senang."
Pasquale kemudian membongkar kisah masa kecil Cutrone, yang dipandangnya sebagai anak pembuat onar. Selain itu dia juga mengungkap bahwa anaknya mengawali karier sebagai kiper.
"Ketika masih kecil, Patrick bermain sepak bola dengan neneknya di ruang tamu. Dia memulainya dengan menjadi seorang kiper. Dia adalah seorang pembuat onar. Saya bilang pada pelatih untuk tidak memainkannya jika mendapat nilai jelek!" tandasnya disertai tawa.