Park Chu-young - Pemain TerlupakanGoal

Hilang Di Hotel & Akali Wajib Militer: Riwayat Park Chu-young, No.9 Arsenal Yang Terlupa

Musim yang sulit bagi Arsenal. Performa lini depan dipertanyakan seiring peran pemain yang bisa menggantikan peran Mesut Ozil belum ditemukan.

Tapi, tanda tanya kepada Pierre-Emerick Aubameyang dan Alexandre Lacazette rasa-rasanya belum sebesar tanda tanya suporter menyoal pembelian misterius Arsenal, Park Chu-young.

Aman dikatakan, Park menempati papan atas sebagai salah satu pemain nomor sembilan yang paling dilupakan dalam sejarah sepakbola Inggris. Digadang menjadi pilar lini serang Arsenal, namun berakhir dengan catatan satu penampilan liga dalam tiga tahun di London Utara.

Pemilik 68 caps di timnas Korea Selatan itu didatangkan Arsenal dari Monaco senilai £3 juta jelang akhir jendela transfer musim panas 2011.

Kala itu, Arsene Wenger membajak Park yang tengah menunggu tes medis bersama klub Ligue 1 lainnya, Lille. Sang pemain kabur dari kamar hotel saat tahu Arsenal menginginkannya.

Tidak lama kemudian, ofisial Lille cuma menemukan kamar hotel yang kosong. Tidak ada pemberitahuan sebelumnya dari Park.

Lalu pihak klub akhirnya dapat melacak keberadaan Park yang sudah berada di terminal Eurostar [layanan kereta api yang menghubungkan London, Paris, dan Brussel]. Park baru bilang bahwa dia tengah menuju ke Inggris untuk meneken kontrak dengan Arsenal.

Selanjutnya, Arsenal berpotensi kehilangan Park terkait wajib militer—setiap pria di Korea Selatan yang berbadan sehat harus menjalani dinas sebelum berusia 28 tahun kecuali dibebaskan oleh negara dengan alasan khusus—. Saat itu, ia berusia 26 tahun.

Awalnya, kepindahan Park ke Arsenal disambut positif di Korea, dan didukung penuh oleh Cho Kwang-rae, manajer timnas kala itu.

"Dia [Park] akan melakoni banyak pertandingan di Liga Primer Inggris. Dia akan berkembang menjadi pemain yang lebih baik dan membantu timnas,” ucap Cho.

Park Chu-Young ArsenalGetty

Namun, belum apa-apa tanda-tanda masalah sudah kelihatan. Meski ia mencetak gol kemenangan dalam kemenangan timnya atas Bolton Wanderers dengan skor 2-1 di Piala Liga, debutnya di Liga Champions pada November 2011 terbukti bencana.

Park bermain lambat saat Arsenal ditahan imbang tanpa gol kontra Marseille. Ia lantas ditarik keluar setelah satu jam pertandingan.

"Dia tampil dengan sangat baik pekan lalu. Malam ini, Anda bisa melihat bahwa dia agak kesulitan mengikuti tempo cepat permainan karena dia belum memainkan cukup banyak pertandingan,” ucap Wenger pasca-laga.

Minim menit bermain pun menjadi tema karier Park di Arsenal. Pada musim 2011/12, ia cuma diturunkan enam kali di semua kompetisi, dan hanya satu di antaranya di EPL. Itu pun yang nantinya akan menjadi satu-satunya penampilannya di Liga Inggris.

Masalah wajib militer kemudian mengemuka, meskipun pada akhirnya Park berhasil menghindar dari kewajiban ini dengan memperoleh visa tinggal selama 10 tahun sejak membela Monaco.

Tapi, tetap saja hal itu tidak membantu kariernya di Arsenal. Malah, ia dituding tidak patriotik oleh fans di kampung halamannya. Park kemudian meminta maaf atas keputusannya tersebut.

Ujung-ujungnya, sebagai pemain nomor sembilan, awal karir Park di Arsenal pun terhalang oleh formasi 4-5-1/4-3-3 favorit Wenger. Ia cuma dimasukkan sebagai pemain pengganti di menit-menit terakhir.

Kala itu, skuad Arsenal masih kesulitan untuk merebut kembali masa-masa kejayaan 'Invincibles’. Itu ditambah masa jabatan Wenger di Arsenal mulai menerima tekanan karena penurunan prestasi.

Dengan Robin van Persie dikonversi dari pemain sayap menjadi striker, dan menjadi andalan dalam mencetak gol, Park jelas tidak punya tempat.

Wenger justru mengontrak kembali legenda klub, Thierry Henry, dengan status pinjaman dari New York Red Bulls pada Januari 2012. Pada musim panas, bintang timnas Jerman, Lukas Podolski, didatangkan.

Park menjadi pemain yang terlupakan. Bukti sahihnya, Podolski diberikan jersey nomor sembilan milik Park dan nama terakhir lantas menerima nomor punggung 30.

Park Chu-young FC SeoulFC Seoul

Kebijakan peminjaman dilakukan. Park menghabiskan satu musim bersama Celta Vigo. Di LaLiga, ia cuma menorehkan empat gol dalam 26 laga untuk klub yang akhirnya sanggup lolos dari degradasi dengan selisih satu poin itu.

Park kembali ke Arsenal pada musim 2013/14. Upaya terakhir untuk memperbaiki kariernya bersama tim Meriam London.

Dia kembali ke skuad pada Oktober 2013, menandai penampilan pertama bareng Arsenal dalam 14 bulan terakhir. Ia diturunkan menggantikan Aaron Ramsey pada menit ke-81 pada ajang Piala Liga melawan Chelsea.

Arsenal kalah 2-0, dan sembilan menit itu mewakili satu-satunya aksi Park di skuad utama The Gunners pada musim tersebut. Selanjutnya, dia tidak pernah bermain lagi.

Karier Park di kompetisi Eropa juga sekaligus berakhir. Ia dilepas Arsenal pada 2014. Selanjutnya, ia menghabiskan musim berikutnya di klub Arab Saudi, Al-Shabab, sebelum kembali ke klub tanah airnya, FC Seoul, sejak musim 2015.

Park—yang kini berusia 35 tahun—masih aktif bersama Seoul dan menjadi sosok yang sangat dihormati di persepakbolaan Korea dengan gol-gol luar biasa yang dicetaknya.

Tercatat, pemain yang sempat dipinjamkan Arsenal ke Watford itu telah bermain pada dua Piala Dunia dan juga tampil untuk Korea Selatan di Olimpiade London 2012.

Boleh dibilang, Park merupakan penyerang yang cakap, tapi berada di tempat yang salah dan pada waktu yang salah kala bersama Arsenal. Apesnya lagi, reputasinya ternoda dan justru lebih dikenal sebagai salah satu pemain nomor sembilan terburuk di EPL.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0