“Padahal Barcelona Lolos Ke 16 Besar” - Xavi Kesal Dapat Pesan Duka Cita

Pelatih Barcelona Xavi mengungkapkan kekesalannya kepada segelintir orang yang telah mengirim pesan 'mengejutkan' selepas menjalani pertandingan terakhir Grup H Liga Champions 2023/24 melawan Antwerp.

Di laga tersebut, Barcelona menelan kekalahan 3-2. Kendati hasil itu tidak memengaruhi langkah Barcelona ke 16 Besar, kekalahan dari Antwerp lebih mendapat sorotan. Ditambah itu menjadi kemenangan pertama kalinya yang diperoleh Antwerp di fase grup Liga Champions.

Tak pelak, kritikan ditujukan kepada Xavi berkaca dari performa Barcelona di dua laga terakhir. Sebab, Blaugrana mengalami kekalahan kedua mereka dalam waktu tiga hari setelah dipermalukan Girona di La Liga.

Xavi pun mendapatkan pesan yang tidak mengenakkan selepas kekalahan tersebut. Xavi menganggap pesan yang dikirim kepada dirinya sebagai sikap depresi, meski sang pelatih menganggap torehan Barcelona pada musim ini tidak buruk.

“Saya mendapat pesan seolah-olah ini adalah kegiiatan pemakaman, seolah-olah ayah atau ibu saya telah meninggal dunia. Tidak ada di antara kalian yang memberi selamat kepada saya, karena lolos [ke 16 Besar] di Liga Champions,” cetus Xavi menjelang duel melawan Valencia dikutip laman Mundo Deportivo.

“Bagi saya, target pertama telah tercapai. LaLiga masih berada di jalurnya. Begitu juga di ajang piala. Mengapa harus depresi? Saya sangat bersemangat. Inilah waktunya untuk bersikap logis, tenang, dan mendapatkan kepercayaan diri.”

Xavi kembali menegaskan dirinya mendapat dukungan penuh dari presiden klub Joan Laporta dan direktur olahraga Deco. Xavi menegaskan, bila musim lalu Barcelona memburu gelar juara, dan akhirnya terpenuhi, kini saatnya mereka mencapai hasil yang luar biasa.

“Saya percaya pada proyek ini lebih dari sebelumnya. Kami memiliki persatuan yang luar biasa, dan kemarin saya berbicara dengan Deco. Segalanya dilakukan dengan sangat baik, dan saya pikir kami sudah setengah jalan untuk menjadikan Barca yang hebat.”

“Alarm selalu berbunyi di sini, tapi segalanya dipertaruhkan. Kami belajar: musim lalu kami berburu, dan mengapa sekarang tidak bisa menjadi musim yang luar biasa?”