Cover Artikel_NXGN Indonesia_08 Mochammad SupriadiGoal Indonesia

NxGn Indonesia, Mochammad Supriadi: Anak Penjual Es Yang Bersinar

Beragam kisah mewarnai perjalanan seorang pemain, tak jarang kisah tersebut getir. Mochammad Supriadi, merupakan satu di antara pesepakbola muda Tanah Air yang harus merasakan pahitnya perjalanan hidup sebelum namanya melambung.

Terlahir dari keluarga kurang berada membuat Supriadi, sempat tidak mendapat restu untuk menjadi pemain bola dari ayahnya Denan. Namun, ibunya Kalsum, tetap memberi dukungan kepada Supriadi karena melihat tekad anaknya yang kuat.

Kalsum menyisihkan uang hasil penjualan es untuk memasukkan Supriadi ke Sekolah Sepakbola (SSB), Rungkut FC. Di sana, ia mendapatkan ilmu dasar sepakbola dan mampu mengorek potensinya secara bertahap.

Tak jarang Kalsum meminjam uang dan menggadaikan barangnya untuk membiayai Supriadi, demi bisa ikut turnamen. Semua yang dilakukan Kalsum tentu untuk mewujudkan impian anaknya menjadi pemain profesional.

"Dua karung baju saya gadaikan dapat Rp60 ribu. Uang itu saya buat bayar turnamen yang diikuti Supriadi," kenang Kalsum. 

Lebih kurang sepuluh tahun bermain dengan Rungkut FC, potensi Supriadi, akhirnya tercium pemandu bakat dari Jakarta. Ia ditawari gabung dengan satu di antara tim yang ada di ibu kota.

Sayang kepergian Supriadi ke Jakarta tidak langsung berbuah manis. Ia sempat terlantar di tim tersebut selama hampir setahun, karena penampilannya tak mendapat perhatian.

Moch. Supriadi - Garuda Select/Persebaya Surabaya

Akhirnya, Supriadi mendapat ajakan pindah ke SSB Bina Taruna. Keputusannya tersebut menjadi titik balik, karena Fakhri Husaini yang mejabat pelatih timnas Indonesia U-16, meliriknya.

Fakhri membawa Supriadi untuk menjalani seleksi timnas Indonesia U-16. Bocah kelahiran 23 Mei 2002 tersebut masuk daftar pemain yang dibawa Garuda Asia ke ajang Jenesys Cup 2018 di Jepang.

Pada perhelatan tersebut, timnas Indonesia U-16 berhasil menjadi juara. Nama Supriadi pun mulai dibicarakan publik Tanah Air karena penampilannya yang memukau.

Setelah itu, Supriadi kembali mendapat panggil memperkuat timnas Indonesia U-16 pada Piala AFF U-16 2018, di Sidoarjo. Lagi-lagi ia mengantarkan timnya untuk menjadi juara.

Dua ajang tersebut membuktikan kualitas Supriadi memang layak diperhitungkan sebagai calon bintang masa depan Merah Putih. Maka wajar, bila Supriadi masuk daftar NxGn Indonesia.

Mochammad Supriadi - Indonesia U-16

Perjalanan karier Supriadi terus berlanjut. Pada 2019, ia mendapat kesempatan berlatih di Inggris, melalui program Garuda Select, hasil kerja sama PSSI dengan sponsor.

Tak hanya latihan saja, Supriadi dengan para pemain Indonesia yang tergabung dalam Garuda Select, juga menjalani serangkaian uji coba. Supriadi, menjadi topskor dengan menorehkan sembilan gol dari 17 laga yang dimainkan.

"Dari segi latihan harus lebih berani bertarung, taktik dan formasi berbeda, jadi striker itu susah sekali. Biasanya main 4-3-3, jadi 3-5-2, permainan jadi susah. Lalu, bertahan set piece harus cepat, di Inggris sangat cepat bola set piece," ungkap Supriadi, tentang perbedaan gaya bermain di Indonesia dengan Inggris.

Sekembalinya ke Indonesia dari Inggris, Supriadi langsung ditawari kontrak jangka panjang oleh Persebaya Surabaya. Tanpa berpikir panjang ia memutuskan gabung dengan klub tersebut.

Impiannya untuk berseragam Persebaya akhirnya menjadi kenyataan. Dari sejak kecil, ia merupakan penggemar berat BajulIjo, sehingga tak berat untuk meneken kontrak tersebut.

"Saya juga Bonek [pendukung Persebaya], dan bangga bisa berseragam Persebaya. Doakan saya sukses, bisa mengantarkan Persebaya juara," ujar Supriadi saat diperkenalkan Persebaya pada 2019 lalu.

Supriadi - Persebaya SurabayaAlvino Hanafi

Supriadi mendapat kesempatan tampil di laga profesional pertamanya saat Persebaya menjamu Persija Jakarta, dalam laga Liga 1 2019, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, September. Ia pun jadi pemain termuda yang menjalani debut di kompetisi ini dengan usianya masih 17 tahun 3 bulan 1 hari.

Kecepatan adalah salah satu khas dari permainan bocah yang akrab dipanggil Supri ini. Menyisir sisi lapangan tanpa kenal lelah, Supri pun membeberkan rahasianya, yang cukup lucu didengar, namun masuk akal.

Supri berlari dari rumahnya ke pantai, atau jogging, sambil ditemani kakaknya yang mengendarai motor. Tentu, Supri berlari tanpa menumpangi motor tersebut. Pasir pantai, disebut Supri, juga punya andil membentuk kakinya untuk tak kompromi kepada rasa lelah atau sakit.

Fakhri yang tahu betul kualitas Supri, berharap potensinya merekah secara maksimal. Mantan kapten timnas Indonesia itu punya keyakinan tinggi pada Supri. "Jadi kalau dikontrak klub dia akan menjadi pemain mahal," ucap Fakhri ketika Supri sedang jadi perbincangan Indonesia, dua tahun lalu.

Iklan