Cover Artikel_NXGN Indonesia_Made KaicenGoal Indonesia

NxGn Indonesia, I Made Putra Kaicen: Kiper Muda Penerus Tradisi

Ketika berbicara Bali, mayoritas orang pasti akan berpikir pariwisata. Tapi percayalah di kemudian hari, Bali akan dikenal sebagai tempat asal pesepakbola papan atas Tanah Air.

Dalam satu dasawarsa ini, beberapa pesepakbola asal Bali ramai malang melintang di tim nasional. Tak hanya senior, para putra dewata juga eksis di timnas pada level junior.

Gavin Kwan Adsit, I Made Andhika Wijaya, I Putu Gede Juni Antara, I Kadek Raditya Maheswara, I Kadek Agung Widnyana, Komang Teguh Trisnanda, Kadek Arel Priyatna, dan I Made Putra Kaicen jadi bukti eksistensi Bali di tim nasional saat ini.

Dari sekian banyak nama pesepakbola asal Bali di timnas, Made Kaicen masuk dalam NxGn Indonesia, karena layak diperhitungkan untuk menjaga tradisi anak Bali di bawah mistar tim nasional.

Kaicen yang kini aktif bersama timnas U-16, diharapkan bisa melanjutkan tongkat estafet milik pendahulunya yakni I Gusti Putu Yasa, I Komang Putra, dan I Made Wirawan sebagai penjaga gawang asal Bali di timnas senior.

I Made Putra Kaicen - Indonesia U-16Goal

Lahir pada 2004, perjalanan Kaicen untuk berada satu kasta dengan para pendahulunya  masih memerlukan waktu yang relatif lama. Kelak, bila Kaicen berhasil memenuhi syarat yakni membela timnas di level senior, ia berhak masuk kasta tertinggi penjaga gawang asal Bali bersama nama-nama legenda seperti Putu Yasa, Komang Putra, dan Made Wirawan 

Pelatih Kaicen di timnas U-16, Markus Horison memiliki firasat baik pada masa depan Kaicen. Menurut Markus, Kaicen mempunyai modal baik saat ini sebagai pesepakbola muda dari sisi teknis, kecerdasan, maupun perilaku.

Markus percaya jika Kaicen ditangani orang yang tepat serta konsisten dalam penampilan serta bersikap, status penjaga gawang utama timnas senior akan menjadi miliknya suatu hari nanti.

"Saya punya firasat, Kaicen punya masa depan yang cemerlang. Meski misalnya dia tidak bersama saya lagi kelak, saya rasa dia tetap masih bisa berkembang pesat dengan pelatih kiper siapapun. Teknik dia sudah bagus, secara sikap dia tidak macam-macam, Kaicen juga termasuk anak yang cerdas secara IQ. Asal Kaicen bisa konsisten, saya yakin dia akan eksis di level senior nantinya dalam waktu yang lama," ujar Markus.

Keberhasilan Kaicen di level junior sejauh ini, tak lepas dari polesan dua pelatihnya yakni Markus Horison di timnas U-16 dan Eddy Harto, pelatih Bali United junior sebelumnya. Uniknya, Eddy merupakan pelatih kiper Markus saat masih aktif bermain sehingga keduanya sangat akrab dan sering membicarakan perkembangan Kaicen.

"Perkembangan baik Kaicen sejauh ini tak lepas dari saya yang sering berkomunikasi dengan pelatihnya di Bali United, Eddy Harto. Kami sering membicarakan tentang banyak hal yang mesti ditingkatkan lagi dari Kaicen. Untungnya Eddy Harto adalah pelatih saya dulu di timnas, sehingga kami dekat dan ada kesinambungan. Ibarat Kaicen seorang anak, saya ayahnya, Eddy Harto kakeknya, kami jadi terhubung dan sangat dekat," ujar Markus.

"Uniknya lagi, saya dan Eddy Harto berasal dari Medan dan Kaicen dari Bali. Medan dan Bali terkenal memiliki kiper top. Jadi kelak jika Kaicen jadi kiper top Indonesia, ia berhasil melanjutkan tradisi kiper-kiper Bali serta mewarisi kemahiran penjaga gawang asal Medan," lanjut Markus.

I Made Putra KaicenGOAL Thailand

Rekan setim Kaicen di timnas U-16 dan Bali United, Kadek Arel juga menilai Kaicen memiliki dasar yang baik. Senada dengan Markus, Kadek meyakini kalau Kaicen punya masa depan yang cerah sebagai penjaga gawang Indonesia meskipun tubuhnya tak terlalu tinggi.

"Kaicen luar biasa, saya sudah kenal lama dengan dia. Memang tubuhnya tak tinggi tapi naluri dia sangat baik, jago bola atas, dan juga pandai membangun serangan. Saya tenang dan percaya diri kalau Kaicen berada di belakang saya. Momen yang tak bisa saya lupakan bersama Kaicen adalah saat melawan Vietnam di Piala AFF U-16 tahun lalu. Ia tampil hebat sebagai kiper dan itu bisa menaikkan mental kami," ujar Arel.

Kerap mendapat sanjungan serta ramalan yang baik akan masa depannya, Kaicen pun tak menghiraukan itu. Kaicen yang dikenal pendiam tak memiliki motivasi yang muluk. Ia hanya ingin membalas jasa orangtua nya yang susah payah mencari nafkah demi bisa mengantarkan Kaicen hingga seperti saat ini.

"Impian saya, semoga bisa main di Liga 1 dan kalau bisa bersama Bali United, tak ada yang lain. Tapi yang penting saya hanya ingin membalas jasa orangtua saya yang sudah banyak berkorban untuk saya dan kakak saya," ujar Kaicen.

"Ibu saya seorang ibu rumah tangga, ayah saya bekerja paruh waktu sebagai tour guide. Ayah saya selalu mengupayakan yang terbaik untuk anak-anaknya termasuk saya saat masih di SSB dulu dan kakak saya yang saat ini sedang kuliah sebagai mahasiswi kedokteran hewan," ujar Kaicen.

Kaicen merupakan kepingan masa depan Bali serta  Bali United untuk meraih kejayaan kelak. Bila Kaicen beserta pesepakbola muda Bali lainnya dan produk akademi Bali United lainnya mampu berkembang dan tampil konsisten, bukan tidak mungkin timnas akan banyak berisikan anak-anak dewata.

Selain itu, Bali United pun hanya tinggal menunggu waktu saja untuk meraih gelar demi gelar. Pasalnya jika seluruh pemain asal Bali di timnas dikumpulkan ditambah produk asli binaan Bali United seperti Irfan Jauhari dan Kaicen, niscaya Bali dan Bali United akan menjadi barometer sepakbola Indonesia kelak.

Kiper Timnas U-16, I Made Kaicen
Iklan
0