Bicara tentang sangat membutuhkan gol. Bicara tentang gol yang sangat diharapkan Liverpool untuk membawa mereka kembali ke jalur yang musim ini. Ketika Luis Suarez mampu keluar dari tekanan dan bersinar, Dawin Nunez seharusnya juga bisa. Mendapatkan kepercayaan diri bisa mengubah jalan ceritanya.
Nunez membuktikannya, mencetak gol lewat sundulan sempurna ke sudut bawah. Mungkin memang cuma di laga persahabatan, kemenangan sederhana Uruguay 2-0 atas Kanada di ibukota Slovakia, Bratislava, tetapi itu bisa menjadi salah satu momen signifikan bagi penyerang baru Liverpool seharga £64 juta, yang tentunya akan menjadikan Brighton sebagai sasaran yang harus dibobol saat Liga Primer Inggris dimulai kembali di Anfield pada Sabtu (1/10) malam WIB.
Awal yang campur aduk dihadapi Nunez sejak kepindahannya dari Benfica ke Liverpool pada musim panas, dan karena transfernya berbarengan dengan Erling Haaland ke Manchester City, maka namanya selalu dibanding-bandingkan dengan bintang Norwegia itu.
Dua bulan kampanye sudah berjalan, Haaland terlihat cepat beradaptasi dan sekarang duduk di puncak daftar topskor Liga Primer. Sementara Nunez sebaliknya, kartu merahnya lebih banyak daripada jumlah gol, dan sejauh ini tampak kesulitan dan berada dalam tekanan hebat.
"Ini agak tidak adil, tapi itu pasti memberi perhatian ekstra padanya," Robbie Keane, mantan striker Liverpool, mengatakan kepada GOAL. "Karena Haaland telah bermain dengan sangat baik, orang-orang melihat Nunez dan bertanya mengapa ia tidak seperti itu."
"Perbandingan yang tidak penting, karena mereka adalah pemain berbeda yang datang ke situasi berbeda dan Anda tidak bisa selalu membandingkan, tapi hal itulah yang sedikit menyakiti Nunez. Mereka berdua datang dengan biaya mahal pada saat yang sama, dan hanya satu di antara mereka yang bersinar sejauh ini."
Rasanya baru beberapa lalu kita membicarakan Nunez mengungguli Haaland di Community Shield. Pemain Liverpool itu adalah pengubah permainan hari itu, masuk dari bangku cadangan untuk mendapatkan penalti dan mencetak gol pertamanya untuk The Reds saat tim Jurgen Klopp menang 3-1 di King Power Stadium.
Sebaliknya, Haaland mengakhiri pertandingan dengan senyum masam, setelah kesulitan menyatu dengan permainan sebelum melihat peluangnya di akhir laga mengenai mistar gawang.
Getty ImagesMenarik kesimpulan dari satu pertandingan, terutama yang dimainkan pada bulan Juli, tentu saja tidak bijaksana, dan Haaland telah menghabiskan dua bulan terakhir untuk mengejek mereka yang memiliki keberanian untuk mengatakan bahwa ia mungkin akan butuh waktu lama untuk bisa beradaptasi di City.
Dengan 14 gol dalam 10 pertandingan kompetitif pertamanya, pemain Norwegia itu sudah bisa mengancam untuk memecahkan hampir setiap rekor mencetak gol yang ada.
Tidak demikian dengan Nunez, yang satu-satunya golnya sejak Community Shield - sebelum akhir pekan ini - terjadi di Fulham pada akhir pekan pembukaan liga musim ini. Sembilan hari kemudian datang kartu merah pada debut kandangnya melawan Crystal Palace, dan setiap momentum yang telah dibangunnya hilang.
"Itu pasti akan memengaruhi kepercayaan dirinya," kata Keane. "Ia memulai [karier di Liverpool] dengan cukup baik, namun sekarang malah sebaliknya."
"Tapi ini akan menjadi periode adaptasinya. Ia pasti belum terbiasa dengan intensitas di Liga Primer, dan terutama dengan cara tim Klopp bermain, selalu menyerang. membutuhkan banyak energi. Tidak mungkin ia pernah merasakannya di timnya yang sebelum ini, jadi ia membutuhkan sedikit waktu untuk bisa menyatu."
Nunez baru bermain 132 menit untuk Liverpool sejak dikartu merah lawan Palace, tampil sebagai starter dalam derbi Merseyside lawan Everton sebelum main sebagai pengganti di Liga Champions lawan Napoli dan Ajax.
Namun jelas ada pekerjaan rumah yang dibutuhkan, baik dalam hal permainan Nunez sendiri dan dalam hubungannya serta pemahaman dengan rekan-rekan setim barunya, ada juga tanda-tanda perkembangan yang nyata untuk itu.
Nunez, seperti halnya Haaland, tampaknya sangat terampil dalam menghasilkan peluang menembak saat berada di lapangan. Faktanya, tidak ada pemain di Liga Primer yang rata-rata melakukan lebih banyak tembakan per 90 menit daripada dirinya, atau lebih banyak tembakan di dalam kotak per 90 menit, dan hanya Haaland yang punya nilai rata-rata lebih baik dalam hal tembakan tepat sasaran per 90 menit.
GettyPemain Liverpool itu Pemain Liverpool juga berada di puncak daftar untuk sentuhan di dalam kotak lawan per 90 menit - di depan Gabriel Jesus, Mohamed Salah, Roberto Firmino dan Haaland - telah membentur mistar gawang dua kali, dan expected goals (xG) per 90 menit dari 0,91 lebih baik dari hanya satu pemain - dan Anda tidak perlu tiga kali mencoba menebak siapa itu, tentu saja?
Mungkin yang terbaik, setidaknya untuk saat ini, mengesampingkan perbandingannya dengan Haaland. Bintang City itu, jelas, adalah talenta terbaik di generasi ini, pencetak gol yang ulung dengan rekam jejak nyata, dan cukup luar biasa.
Nunez, untuk semua kualitasnya, tidak seperti itu. Ia pemain yang sangat bagus dengan banyak potensi, yang harusnya, jika sudah menyatu dengan tim akan menjadi bintang besar di Liverpool.
"Anda tidak menghabiskan banyak uang untuk seseorang kecuali ia punya sesuatu," kata Keane. "Ia mencetak banyak gol di klub sebelumnya, dan begitu ia menyatu, ia akan melakukan hal yang sama di Liverpool, saya yakin. Ia hanya butuh waktu."
Liverpool memiliki selusin pertandingan antara 1 Oktober dan 12 November, jadi seharusnya ada banyak peluang bagi pemain Uruguay itu untuk menyatu dengan ritme Liverpool.
Mencetak gol untuk negaranya akan membantu. Betapa pun kerasnya Anda berlatih, betapa pun kuatnya keinginan Anda dan betapa pun bagusnya jaringan pendukung Anda, beberapa hal, bagi seorang striker, rasa untuk melihat bisa mencetak gol ke gawang lawan itu sulit tertandingi.
Liverpool tentu berharap Nunez bisa segera merasakannya sesering mungkin dalam waktu dekat. Awal kariernya memang terasa biasa-biasa saja, tapi sekarang waktunya bagi sang striker untuk bisa bersinar dan melanjutkan kariernya bersama The Reds.


