Rekan-rekan Neymar di tim nasional Brasil berharap agar sang striker tidak pensiun dini dari tugas internasional, meski telah mengatakan bahwa Piala Dunia 2022 bisa menjadi turnamen terakhir baginya.
Neymar mengatakan dalam sebuah wawancara pekan ini bahwa dirinya tidak tahu apakah secara mental masih mampu memikul beban lebih banyak bermain di pentas internasional setelah Piala Dunia tahun depan di Qatar.
Para penggawa Brasil memahami tekanan yang dihadapi bintang Paris Saint-Germain itu sebagai andalan timnas negaranya, lantas menawarkan kepadanya dukungan secara moral.
"Kami ingin ia terus bersama kami selama bertahun-tahun," kata gelandang Fred. "Namun sulit untuk berbicara mewakili pandangan orang lain. Terkadang orang menghadapi tekanan besar. Tidak hanya Neymar, tapi juga [Lionel] Messi, Cristiano Ronaldo. Kami ingin ia terus di sini, ia adalah salah satu pemain terbaik yang pernah kami lihat di Brasil."
Bek Thiago Silva, teman dekat Neymar, mengatakan pada konferensi pers bahwa tekanan pada Neymar tidak adil jika dibandingkan dengan pemain lain. Sang striker meninggalkan lapangan setelah Brasil bermain imbang 0-0 pada akhir pekan lalu lawan Kolombia tanpa berbicara kepada awak media usai menjalani performa kurang mengesankan.
"Kita melupakan banyak hal yang telah ia lakukan di lapangan dan fokus pada apa yang tidak penting. Ia memberikan banyak tekanan pada dirinya sendiri," kata Silva sebelum pertandingan kualifikasi Piala Dunia Brasil melawan Uruguay.
"Saya harap ia tidak kehilangan antusiasmenya, ia adalah anak yang spesial. Ketika ia bahagia dan melakukan apa yang disukainya, ia selalu bisa memenuhi ekspektasi dan bermain sebaik yang selalu dimainkannya. Itu lebih baik bagi tim."
Striker Everton Richarlison, yang absen karena cedera lutut, men-tweet gambar spanduk yang dibawa oleh para penggemar di Manaus, tempat Brasil akan menjamu Uruguay, Jumat (15/10) esok, yang berbunyi: "Neymar, jika Anda bermain di surga saya rela mati untuk menonton Anda."
Neymar memiliki awal yang mengecewakan untuk klubnya musim ini setelah gagal menjuarai Copa America pertamanya bersama tim nasional pada Juli lalu. Selecao kalah dari Argentina di final.