Napoli GFXGOAL

'Maradona Pasti Bangga!' - Bagaimana Napoli Menjadi Tim Paling Nyetrum Di Eropa

Dalam wawancara bersama Gazzetta dello Sport Selasa pekan lalu, Ruud Krol mengklaim bahwa saat ini tak ada tim di Eropa yang memainkan sepakbola lebih dari Napoli. Beberapa hari setelahnya, mereka membuktikan omongan Krol, Il Partenopei menghantam Ajax 6-1 di kandang mereka sendiri, sebuah kekalahan bersejarah.

Marco van Basten menyebutnya "pembantaian", Piotr Zielinski melihatnya sebagai malam "magis", sementara itu Aurelio De Laurentiis yang selalu ada-ada saja melabelinya sebagai "pertunjukan kosmik" dari sebuah "skuad bintang".

Tak peduli siapa tim kesayangan Anda, harus diakui bahwa laga tersebut sungguh menggoyahkan. Fabio Capello saja sampai terkesan.

Pelatih legendaris Italia itu sudah sejak lama dibikin kecewa dengan lebarnya jurang antara tim Serie A dengan elite-elite Eropa lainnya, sehingga ia terpukau dengan apa yang ia saksikan malam itu. "Napoli baru saja menggelar pelajaran sepakbola di Johan Cruyff ArenA," katanya kepada Alessandro Costacurta di Sky Sport Italia. "Sebuah pelajaran kepada orang-orang Belanda, yang dulu mengajari kita semua cara bermain bola!"

Tim media sosial Ajax memberi teaser pertandingan dengan indah: mengunggah gambar menyentuh di mana Cruyff dan Diego Maradona duduk di sofa bersama untuk menonton partai Liga Champions antara kedua tim.

De Telegraaf setelah itu berkomentar bahwa meski "Permainan spektakuler Napoli di Amsterdam bakal memukau Maradona, Cruyff bisa dipastikan akan sangat jengkel dengan penampilan Ajax, yang menjadi bahan tertawaan di Eropa."

Giovanni Di Lorenzo Napoli 2022-23 GFX

Betul saja, Van Basten malu dan marah, mengecam bekas klubnya karena telah "membelanjakan €100 juta di musim panas dengan cara yang aneh dan gila. Ada yang salah," katanya dilansir TuttoNapoli.

Sebaliknya, akurasi Napoli di bursa sangat layak dipuji, dengan presiden De Laurentiis dan direktur olahraga Cristiano Giuntoli melahirkan mahakarya demi mahakarya lewat transfer-transfer cerdas nan jitu.

Bagaimana tidak, meski melepas beberapa bintang, Napoli kini justru lebih kuat. Dan mereka tak mencapainya dengan belanja jor-joran.

Napoli cuma menggelontorkan kurang dari €60 juta (£53 juta), mengganti eks kapten Lorenzo Insigne, jantung pertahanan Kalidou Koulibaly, gelandang bintang Fabian Ruiz, dan topskor sepanjang masa mereka Dries Mertens.

Mereka bahkan juga bukan proyek sports-washing. Napoli bukan klub yang didanai negara dengan sumber uang minyak yang seolah tak bertepi, tapi setelah empat pertandingan mereka sudah mencetak lebih banyak gol (17) di Liga Champions musim ini dibanding klub mana pun, termasuk Erling Haaland dan Manchester City (11) atau pun Kylian Mbappe dan PSG (7).

Maka bukankah tidak mengejutkan, bahwa kini pasukan Luciano Spalleti menjadi primadona Eropa, idola hipster-hipster sepakbola di luar sana?

Tapi Anda tak akan bisa menebaknya dari sikap murung pelatih asal Italia itu di Amsterdam. Dalam wawancara pasca-laga, jurnalis sampai harus bertanya apakah dia puas dengan hasil pertandingan.

Tentu saja dia senang. Beberapa menit sebelumnya, ia memuji anak asuhnya atas pertunjukan yang "indah" di lapangan hijau, sebelum mengingatkan mereka bahwa mereka belum meraih apa-apa. Pikirannya sudah langsung fokus ke laga selanjutnya, versus Cremonese. Dia mewanti-wanti bahwa laga itu akan sulit, dan dia benar.

Luciano Spalletti Napoli 2022-23 GFX

Napoli memang menang 4-1, tapi skor tersebut tak mewakili penampilan mereka. Sepert kata Spalletti kepada DAZN, "Ini menjadi pertarungan di level yang tak sesuai dengan karakteristik kami. Kami tak cukup sering mendapatkan second ball dan ini menjadi pertandingan yang tak biasa kami lakoni. Namun, tim ini tak pernah hilang arah, jadi pada akhirnya pendekatan kami menuai hasilnya."

Dan ini menjadi beberapa alasan mengapa kini berbagai pandit mulai meyakini bahwa sepertinya Napoli sehebat kelihatannya. Bagaimana tidak, Napoli menang sembilan laga beruntun di semua kompetisi untuk pertama kali dalam sejarah mereka.

Partenopei di puncak Serie A, setelah mengalahkan juara bertahan AC Milan di San Siro,dan menyapu bersih empat laga Liga Champions, termasuk menghajar Liverpool 4-1.

Kebolehan Spalletti untuk membuat tim asuhannya memainkan sepakbola indah memang tak pernah diragukan. Sudah sejak lama ia didapuk sebagai juru taktik unggulan – sistem tanpa strikernya di AS Roma, yang menyulap Francesco Totti menjadi seorang pencetak gol andal, adalah sumber inspirasi bahkan bagi Sir Alex Ferguson.

Namun masih harus ditanyakan, apakah ia benar-benar mampu memenangkan trofi besar. Ia boleh jadi mengangkat dua gelar Liga Primer Rusia di Zenit, tetapi ia belum pernah mengklaim Scudetto.

Dan start meledak bukan hal asing baginya. Ingat, Napoli memuncaki Serie A di mayoritas paruh pertama musim lalu. Mereka juga sempat kembali ke atas menyalip Inter dan Milan di pekan ke-27, sebelum keok tiga kali dari tujuh laga berikutnya – termasuk kalah 1-0 di kandang sendiri melawan Inter – dan akhirnya cuma finis ketiga.

Tetapi bedanya sekarang, mereka punya kedalaman skuad yang (mungkin) mumpuni.

Giacomo Raspadori Giovanni Simeone Napoli 2022-23 GFXGetty/GOAL

Contoh: ditinggal cedera striker yang didambakan berbagai klub besar, Victor Osimhen, saat melumat Liverpool ditakutkan menjadi pukulan keras bagi Napoli, tetapi nyatanya ketidakhadirannya tak terasa. Napoli menang enam kali tanpa bomber Nigeria itu, dengan rekrutan anyar Giacomo Raspadori dan Giovanni Simeone membara ditinggal rekannya.

Mereka jelas terbantu kehadiran Khvicha Kvaratskhelia, pemain yang menjadi mimpi buruk semua full-back – kalau tak percaya coba tanyakan sama Trent Alexander-Arnold. Pemain yang dibeli dengan harga €10 juta dari Dinamo Batumi itu sepertinya sudah dipastikan memenangkan penghargaan Rekrutan Terbaik Musim Ini, dan berpotensi mendapat puja-puji lainnya.

Sementara itu di lini tengah, bekas pemain Fulham Andre-Frank Zambo Anguissa menjadi motor yang piawai barang Zielinski dan Stanislav Lobotka, yang musim ini permainannya jauh meningkat dan nampaknya segera diganjar kontrak baru.

Bahkan Tanguy Ndombele, pinjaman dari Tottenham, mampu sesekali mempertontonkan potensi kelas dunianya yang dahulu sempat kita saksikan di Lyon.

Namun, rekrutan kunci Napoli bisa dibilang terjadi di lini belakang. Koulibaly sering didapuk mustahil digantikan, tapi nyatanya legenda Inter Milan Beppe Bergomi sampai merasa bahwa Kim Min-jae, yang pernah menjadi didikan Shin Tae-yong, sebenarnya lebih baik dari bek Senegal itu di beberapa area.

Tapi bisa dipahami Spalletti berusaha keras menarik diri dan anak asuhnya dari segala pujian-pujian ini. Perjalanan masih panjang, dan ini musim yang tak seperti biasanya, dengan Piala Dunia di tengah-tengahnya, sehingga menciptakan kepadatan jadwal yang tak lazim.

Khvicha Kvaratskhelia Napoli Ajax 2022-23 GFXGetty/GOAL

Apakah Napoli dan Spalletti siap menghadapi tantangan ini? Skuad dan keberanian mereka pastinya akan terus ditekan sampai batas dalam pekan-pekan dan bulan-bulan ke depan.

Namun, Kvaratskhelia menegaskan bahwa tim ini "tak memiliki batasan". Raspadori juga bersikeras mereka mampu bermain dengan lebih baik dari yang mereka tunjukkan di Ajax.

"Ini tim yang dipenuhi pemain-pemain hebat," katanya kepada Corriere dello Sport. "Jika kami terus seperti ini, kami bisa melebihi apa yang orang-orang kira."

Yak, sekarang kata-kata itu sudah diucapkan. Tak ada lagi tempat sembunyi – dan jelas bahwa Spalletti memiliki tim yang mampu meraih Scudetto dan menjadi penantang di Liga Champions.

Dia sendiri juga tahu itu. Menjelang akhir jumpa pers pasca-laga di Amsterdam, dia mengakui, meski agak enggan, "Malam ini kami melakukan beberapa permainan yang benar-benar indah untuk dilihat. Bahkan Maradona saja bakal bangga pada kami."

Rasanya senang membayangkan San Diego dan Cruyff kembali menyaksikan duel Napoli vs Ajax di Naples, Rabu kemarin. Hipster sepakbola pasti nonton Napoli menggila lagi. Karena saat ini, tak ada tim sepakbola yang lebih baik dari mereka di Eropa.

Iklan
0