'Ingat Prestasi Saya!' - Jose Mourinho Balas Kritikan Atas Melempemnya AS Roma

Jose Mourinho menyadari awal buruk AS Roma musim ini, namun meminta para kritikus untuk mengingat prestasinya.

Mourinho menanggapi kritikan
Tegaskan dirinya memang arogan
Menceritakan ulang prestasinya

APA YANG TERJADI? Pasukan manajer asal Portugal itu mengalahkan Frosinone pada akhir pekan lalu, melalui gol Romelu Lukaku dan Lorenzo Pellegrini, untuk kembali ke jalur kemenangan. Sebelum pertandingan itu, manajer asal Portugal itu hanya meraih satu kemenangan dalam enam pertandingan liga, yang merupakan awal musim terburuk dalam kariernya dan menimbulkan kekhawatiran tentang masa depannya bersama tim.

Berbicara kepada Sky Sports Italia, Senin (2/10), pria berusia 60 tahun itu menanggapi kritiknya.

APA KATANYA: “Saya harus setuju dengan mereka yang mengatakan saya tidak rendah hati. Tapi saya punya beberapa pencapaian. Memenangkan Liga Champions bersama Porto jelas merupakan prestasi yang luar biasa, dengan 9 pemain Portugal di 11 pemain yang bermain di final, dengan 7 pemain yang setahun sebelumnya belum pernah memainkan satu pertandingan pun di Liga Champions. Itu adalah pencapaian yang luar biasa. Tapi ada juga yang lain karena jika saya beruntung bisa bekerja dengan tim hebat dan anggaran besar, saya juga kesulitan bekerja dengan tim yang bagi mereka kemenangan adalah keajaiban. Saya menang bersama Manchester United satu setengah Eropa; bersama Roma, saya juga memenangkan setengah piala Eropa,” jelas pelatih asal Portugal itu kepada Sky Sports Italia.

INGAT ASAL USUL: Mourinho juga menguraikan beberapa pedoman yang mengatur karier kepelatihannya dan bahwa dia tidak pernah melupakan dari mana dia berasal. "Yang genius adalah seorang profesor yang saya miliki di perguruan tinggi yang pernah menasihati saya, 'Jangan pernah lupa bahwa Anda tidak akan menjadi pelatih bagi para pemain sepakbola, tetapi bagi para pria, anak-anak yang bermain sepakbola.' Tidak ada menu atau rahasia; ini hanya masalah menjadi diri sendiri dan berempati dengan orang lain di sekitar saya di tempat kerja. Bersikap kritis, menuntut, terbuka, dan jujur adalah semua aspek empati."

DALAM FOTO:

Europa League