Jose Mourinho punya cerita unik karena saking cinta pada anjingnya sampai rela untuk melanggar instruksi dari polisi.
Kejadian itu dialaminya saat pertama kali menangani Chelsea, yakni pada 2007 ketika ia ditangkap oleh polisi karena tidak mau menyerahkan anjing terrier Yorkshire miliknya, Leya, kepada pihak berwenang.
Saat itu, ada kewajiban untuk mengkarantina anjing mau pun hewan peliharaan lainnya apabila masuk ke Inggris dari negara lain untuk dicek status vaksinasinya, dan dalam kasus ini Mourinho baru tiba dari Portugal untuk menerima pekerjaan melatih Chelsea.
Kepada podcast The Home Of Football milik 433, Mourinho menceritakan pengalaman uniknya tersebut dan mengatakan bahwa tidak menyesali tindakannya.
"Kami memiliki seekor anjing, berasal dari Portugal. Jepas anjing itu telah disuntik [vaksin], semuanya terkendali tapi otoritas Inggris menginginkannya dikarantina," kata Mourinho.
"Anjingnya sangat kecil, sangat rapuh. Anak-anak juga masih kecil, mereka jatuh cinta pada anjing itu."
"Polisi mencoba masuk ke rumah untuk membawa anjing itu ke karantina. Saya langsung memasukannya ke dalam ransel, saya kabur melompat keluar jendela tanpa mereka melihat saya dan membawanya ke rumah teman."
"Mereka menganggap tindakan saya sebagai pelanggaran, mereka membawa saya ke departemen kepolisian. Saya harus menjawab beberapa pertanyaan. Saya harus menelepon pengacara saya untuk menyelesaikan masalah."
"Anjing itu tidak pernah melupakan momen itu dan masih mencintai saya, tidak akan pernah melupakannya!"
Pada 2019, ketika melatih Tottenham Hotspur, Mourinho mengungkapkan dalam sebuah wawancara yang emosional bahwa anjingnya telah mati.
Ditanya bagaimana ia merayakan Natal tahun itu, Mourinho berkata: "Sejujurnya, sangat menyedihkan karena anjing saya mati dan anjing saya adalah keluarga saya. Tapi kami harus menatap ke depan."
Sekarang tidak ada lagi anjing yang menemani Mourinho, dalam masa jabatannya menangani klub Serie A, AS Roma.