Bintang Chelsea, Mason Mount meragukan kans dirinya meraih Ballon d'Or kendati telah masuk dalam daftar nominasi yang baru dirilis, meski juga mengatakan akan menjadi mimpi yang terwujud apabila bisa merengkuhnya.
Mount menikmati kampanye penuh kesuksesan dengan The Blues menjuarai Liga Champions musim 2020/21 kemarin ketika manajer Thomas Tuchel mampu memaksimalkan potensi skuad yang sempat tertatih-tatih dilatih Frank Lampard.
Gelandang internasional Inggris tersebut memainkan peran kunci dalam mengamankan trofi Eropa, sementara rekan setimnya di klub, Cesar Azpilicueta, Jorginho, N'Golo Kante dan Romelu Lukaku – yang membantu Inter Milan meraih gelar Serie A musim lalu - juga masuk dalam daftar nominasi Ballon d'Or.
Ditanya pada konferensi pers apakah ia membayangkan peluangnya untuk dinobatkan sebagai pemain terbaik di dunia, Mount mengatakan: "Saya meragukannya, namun Anda tidak pernah tahu. Yang paling penting bagi saya adalah saya terus mencoba untuk mencapai level yang telah saya capai sebelumnya dan melangkah lebih jauh."
"Rasanya spesial [masuk nominasi]. Saya mungkin mengetahuinya pada saat yang sama dengan orang-orang lain sehingga untuk melihatnya dan berada di samping nama-nama [pemain hebat lain] jelas merupakan mimpi."
"Saya pikir selama bertahun-tahun Anda bekerja keras, menunjukkan dedikasi, dan kemudian melihat sesuatu seperti itu, membuktikan bahwa usaha Anda terbayar. [Tapi] ini baru permulaan, tidak berhenti sampai di sini."
Mount diperkirakan akan menyegel tempat di starting XI Inggris ketika mereka menjamu Hongaria dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022 di Wembley, Rabu (13/10), setelah sebelumnya harus duduk di bangku cadangan dalam kemenangan 5-0 atas Andorra.
Dengan perjalanan Inggris yang sangat baik di kualifikasi, tampaknya hanya tinggal menunggu waktu bagi mereka untuk lolos ke Qatar tahun depan. Meski begitu, Mount menegaskan tidak akan membiarkan diri mereka terlena.
"Para pemimpin tidak akan membiarkan mentalitas itu turun sama sekali," katanya.
"Sebagai tim, kami kompak. Kami menetapkan standar yang sangat tinggi dan kami tidak pernah ingin turun di bawah itu. Pertandingan terakhir bisa menjadi performa yang sulit dan kami menyulitkan diri kami sendiri."
"Tapi kami memasuki permainan dengan mentalitas yang tepat, dengan fokus jelas pada bola, dan para pemain yang menjadi starter membuatnya lebih mudah dari seharusnya. Itu semua karena kebersamaan yang kami miliki sebagai sebuah tim."


