Mohamed Ihattaren NXGNGoal

Mohamed Ihattaren: Keajaiban Remaja PSV Jadikan Eredivisie Tempat Bermain

"Ini akan menjadi tahun saya. Tuliskan itu."

Duduk untuk berbicara dengan Goal dan Voetbalzone pada Juli 2019, pemain remaja PSV Mohamed Ihattaren berada dalam suasana hati yang percaya diri.

Setelah melakukan debut seniornya di PSV di usia 16 tahun enam bulan, dan menjadi pemain reguler Mark van Bommel di skuad matchday untuk sisa musim, dia mungkin layak mendapatkannya.

Tentu saja, penampilannya pada musim itu menunjukkan bahwa dia siap untuk menjadi andalan di dalam skuad PSV.

Dengan tujuh gol dari 33 penampilan Ihattaren pada musim 2019/20, fans dari seantero Belanda kini berpendapat bahwa tim nasional kini sudah menemukan playmaker hebat berikutnya.

Dibesarkan di Utrecht, Ihattaren pindah ke Eindhoven setelah ditemukan oleh pencari bakat PSV.

"Saya tidak pernah benar-benar ingin melakukan hal lain; Saya hanya ingin bermain sepakbola," kenangnya kepada Goal.

"Kakak saya memberitahu saya bahwa seorang pencari bakat PSV telah hadir di turnamen tempat saya bermain dan dia berkata saya akan mendapat sebuah undangan. Dan, ketika itu akhirnya jatuh di keset, saya langsung tahu tentang apa itu."

"Mereka mengatur hari bakat pada Minggu, di mana Anda mendapat kesempatan untuk menunjukkan apa yang bisa Anda lakukan. Saya mendatangani dua atau tiga dari mereka dan kemudian mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka ingin saya bertahan."

Ihattaren--yang memiliki akar Maroko dan masih bermain bermain secara internasional untuk bangsa Afrika utara (ia menunda keputusan seperti itu ketika ayahnya sedang berjuang melawan kanker)--melewati berbagai tim muda di PSV, bermain di atas kelompok usianya di setiap level.

"Cara dia berkembang sangat spektakuler," ujar mantan striker PSV dan Manchester United, Ruud van Nistelrooy, yang melatih PSV U-19, kepada Goal.

"Ia bergabung dengan kami dari tim U-17 di U-19, tapi dia lebih muda dari semua orang, jadi saya pikir ia akan membutuhkan setidaknya satu musim untuk berkembang dan terbiasa dengan banyak hal, tapi dia benar-benar berkembang seperti roket."

"Ia bergabung dengan markas latihan jeda musim dingin bersama tim utama pada musim lalu [2008/19] dan dia mengejutkan semua orang. Tentu saja, itu tidak normal dengan pemain yang berusia 16 tahun."

Mohamed Ihattaren GFX

*Statistik per Oktober 2019

"Saya berkata kepadanya: 'Saya ingin mengembangkan Anda sehingga Anda akan melangkah ke tim utama dan kemudian saya tidak ingin melihat Anda kembali ke sini lagi."

"Menurut saya, begitulah seharusnya karena bagi pemain yang pergi dan kembali, itu sangat sulit. Ia berhasil mengembangkan dirinya dengan kecepatan sedemikian rupa sehingga dia pergi dan kami tidak pernah melihatnya kembali."

Di markas latihan yang disebutkan di atas, van Bommel melihat Ihattaren pertama kali di lingkungan senior, setelah sebelumnya bekerja dengannya di level U-19. Tidak mengherankan, dia terkesan.

"Ia memiliki kualitas dengan bola yang luar biasa untuk usianya," ujarnya kepada Goal. "Dan, bagus ia bersama kami karena dia berkembangan dengan sangat baik."

"Ia berusia 17 tahun, tapi saya pikir dia belajar lebih banyak daripada di akademi muda karena dia berada di puncak akademi muda. Dan, tidak masalah apakah Anda berusia 16, 17, atau 19--jika Anda bagus, Anda harus berlatih dengan tim utama."

Ihattaren tidak melihat ke belakang sejak menjalani debutnya untuk skuad van Bommel ketika itu sebagai pemain pengganti di menit-menit akhir lawan Groningen pada 26 Januari 2019.

Ihattaren membuat 22 penampilan di Eredivisie pada musim 2019/20 dengan mencetak tiga gol. Potensinya terlihat jelas sehingga ia masuk dalam daftar NxGn Goal sebagai 50 pemain remaja terbaik di planet ini pada Maret. 

Berkat performa apiknya itu, Ihattaren dikait-kaitkan dengan sejumlah klub top Eropa, dengan Chelsea dan Manchester sebagai destinasi berikutnya yang potensial. Namun, PSV bergerak cepat, dan pada Maret, mengikat dirinya dengan kontrak baru yang membuat sang pemain bertahan di Philips Stadion setidaknya hingga 2022.

"Saya selalu memiliki rencana yang jelas dan saya mengikuti rencana saat ini," ujar Ihattaren. "Preferensi selalu bertahan di PSV; itu adalah hal yang masuk akal untuk dilakukan."

"Dalam pandangan saya, uang bukanlah hal terpenting. Saya masih muda dan masih harus banyak belajar. Saya terus berkembang sepanjang waktu. Saya perlu mencapai lebih banyak lagi sebelum saya dapat mulai memikirkan langkah selanjutnya dalam karier."

"Saya ingin menjadi pemain bintang di PSV secepat mungkin. Saya ingin menjadi penting bagi klub, membuat para fans senang dan memenangkan gelar--lebih dari sekali."

"Dan pada akhirnya, saya ingin mendapatkan transfer yang besar. Tapi, saya senang di PSV untuk saat ini dan tidak buru-buru untuk pindah."

Dengan masa depannya yang tidak akan diperdebatkan dalam jangka pendek, Ihattaren tidak membuang waktu untuk memulai jalannya menjadi pemain bintang di klub.

Gol pertama Ihattaren untuk klub terjadi pada 18 Agustus 2019 di pertandingan lawan Heracles dan dilanjutkan dengan mencetak gol di setiap laga kualifikasi Liga Europa PSV lawan Apollon Limassol sebelum bulan berakhir.

Mohamed Ihattaren PSV 2019-20

Memasuki September, ia menjadi pemain termuda yang membuat dua assist dalam pertandingan Liga Europa saat PSV memulai kampanye grup mereka dengan kemenangan 3-2 atas raksasa Portugal, Sporting CP.

Mengingat Ihattaren secara terbuka mengakui dirinya mengidolakan kreativitas Ronaldinho, kemampuan bermainnya agak mengejutkan, bahkan jika ia menunjukkan kematangan bersepakbola yang melebihi usianya.

"Ia memiliki kualitas untuk membuat keputusan yang tepat dalam situasi yang sulit. Dan, itu tidak normal," ujar van Bommel. "Kami berbicara tentang jika Anda memiliki keputusan yang baik dalam situasi sulit, maka itu bagus. Tapi, tidak selalu seperti itu dan dia baru berusia 17 tahun."

"Ia bermain dengan orang-orang yang lebih tua dan dia melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan di akademi muda. Jika Anda bisa melakukan itu, maka Anda adalah pemain yang bagus."

Ihattaren masih melihat adanya ruang untuk peningkatan, terutama dalam aspek permainannya yang kurang atraktif, dengan mengatakan: "Saya harus menjadi lebih efisien dan menjadi lebih konsisten dalam hal sisi pertahanan permainan saya. Saya tidak bisa membiarkan hal itu terjadi bahwa saya melacak satu kali dan kemudian mengendur di waktu berikutnya. Saya secara konsisten harus bermain di level tinggi."

Muncul sedikit keraguan bahwa Ihattaren akan dengan cepat bisa menyesuaikan permainannya untuk menjadi lebih meningkat. 

Dari sana, langit tampaknya menjadi batas bagi pemain yang saat ini baru saja bermain 19 tahun pada Februari 2021.

"Saya harus mengakui bahwa saya tidak terlalu suka membicarakan diri saya sendiri, tapi saya rasa saya memiliki sesuatu yang istimewa," Ihattaren menyimpulkan ketika menimbang potensinya sendiri.

Di bawah asuhan Roger Schmidt pada musim 2020/21 ini, Ihattaren masih menjadi andalan untuk tim dengan sejauh ini sudah mencatatkan 25 penampilan di berbagai ajang kompetisi, 18 di antaranya di Eredivisie.

Iklan