Miralem Pjanic menyatakan dirinya tidak ingin meninggalkan Barcelona, meski menjalani musim pertama yang sulit di klub.
Gelandang asal Bosnia-Herzegovina itu bergabung ke Camp Nou dari Juventus pada musim panas tahun lalu dengan nilai transfer €65 juta (£59 juta/$73 juta), namun ia hanya tampil 17 kali di La Liga Spanyol, enam di antaranya sebagai starter.
Pjanic mengatakan pada bulan lalu bahwa dirinya dia tidak memahami kenapa diabaikan oleh pelatih Ronald Koeman, namun pemain berusia 30 tahun itu tidak mau menyerah untuk sukses bersama Azulgrana.
"Ye, tentu saja, saya tidak meneken kontrak dengan Barca untuk hengkang di tahun berikutnya. Saya meneken kontrak untuk membuat sejarah di klub yang telah berada di jalur saya selama bertahun-tahun," ujar Pjanic kepada Mundo Deportivo ketika ditanya apakah dia ingin bertahan di klub.
"Ketika saya berusia 16 tahun, ayah saya bertemu dengan para pemimpin Barca, yang ingin merekrut saya ke Barca B. Saya berada di Metz saat itu dan kami tidak tahu bagaimana menghargai bahwa Barca B sangat penting di klub ini."
"Saya memutuskan untuk memulai karier saya di Prancis, tapi saya mengikuti yang dilakukan Barca. Dua tahun lalu, [mantan direktur olahraga] Eric Abidal ingin merekrut saya, kami berbicara tapi klub berinvestasi pada Antoine Griezmann dan tidak ada uang tersisa untuk saya."
"Saya harus menunggu dua tahun untuk mewujudkan impian menjadi pemain Barca. Saya datang ke Barca karena permainan saya dan pengalaman saya sebagai juara, itulah yang mereka minta untuk saya sumbangkan ketika saya bergabung dengan klub Blaugrana."
"Mereka mengatakan kepada saya bahwa karakter dan pengalaman saya akan sangat penting untuk menumbuhkan generasi muda dari La Masia yang mendaki dengan sangat kuat. Keseimbangan itu penting dan saya datang untuk memberikan keseimbangan itu."
"LIhat, saya datang ke Barca untuk memenangkan Liga Champions, itu tujuan saya. Tahun ini, saya ingin membantu memenangkan gelar ganda, itulah mentalitas saya. Saya tidak pernah menyerah. Jika saya tidak bermain, keesokan paginya saya berlatih dengan lebih keras dari sebelumnya sehingga pelatih akan menyadari kalau saya tidak menyerah."


