'Memang Terbaik Di Dunia!' - Zlatko Dalic Sudah Duga Kroasia Susah 'Matikan' Lionel Messi

Zlatko Dalic sudah menduga bahwa para penggawanya di skuad Kroasia akan kesulitan untuk menghentikan pergerakan Lionel Messi bersama Argentina.

Ketakutan pelatih Kroasia itu terbukti, karena memang Messi menjadi sumber inspirasi kemenangan Argentina 3-0 atas tim asuhannya di semi-final Piala Dunia 2022.

Superstar Argentina itu tak cuma mencetak gol dari titik putih, tapi juga menjadi kreator atas terciptanya dua gol lain oleh penyerang muda, Julian Alvarez.

Apa kata pelatih Kroasia tentang keganasan Messi?

"Messi adalah pemain terbaik di dunia, ia berbahaya dan memiliki kualitas," kata Dalic. "Ia memiliki teknik dan menampilkan performa dengan level tinggi, itu adalah Messi sejati yang seperti kami duga akan jumpai."

"Argentina memiliki tim yang luar biasa dan Messi adalah pemain dengan kualitas seperti itu dan dengan ribuan pendukung yang mendukungnya, mereka bermain sesuai keinginan mereka."

"Hari ini mereka memiliki empat gelandang di tengah dan kami mencoba bermain agresif. Tapi Messi bisa melakukan satu gerakan dan membuat perbedaan, seperti yang ia lakukan [mengelabuhi Josko Gvardiol] untuk gol ketiga."

Fokus pada perebutan tempat ketiga

Kroasia tak langsung tersingkir dari Piala Dunia karena mereka masih harus memainkan partai perebutan posisi ketiga lawan tim yang kalah di semi-final lainnya antara Prancis dan Maroko.

"Kami harus bangkit kembali dan mencoba memenangkan perebutan tempat ketiga," kata Dalic. "Kami memiliki kendali yang baik selama 30 menit dan jujur saja gol pertama [penalti Argentina] agak mencurigakan. Itu adalah sepak pojok menurut para pemain saya. Kedua gol itu agak terlalu mudah. Setelah gol kedua, selesai menurut saya."

"Sekarang adalah situasi yang sulit untuk bangkit. Saya mengatakan kepada mereka bahwa kami harus tetap menegakkan kepala. Kami bisa bangga dengan apa yang mereka capai dan sekarang kami harus berjuang untuk tempat ketiga. Itu tidak mudah, hari ini para pemain sedih. Sangat sulit bagi mereka, mereka merasa bisa berbuat lebih banyak."