Kepergian Lionel Messi secara mengejutkan dari Barcelona pada musim panas kemarin ternyata disebabkan oleh tiga alasan penting.
Menurut petinggi Blaugrana, Jose Elias, keluarnya Messi sudah bisa diprediksi di tengah terpuruknya finansial klub akibat pandemi COVID-19.
Messi sebelumnya setuju untuk menerima pemotongan gaji mencapai 50 persen demi bertahan di Camp Nou, namun tetap tidak bisa melanjutkan kariernya di sana karena kesepakatannya terjadi pada Agustus sehingga tidak memungkinkan bagi klub untuk mendaftarkan namanya ke La Liga musim 2021/22 karena terbentur regulasi keuangan.
Superstar Argentina tersebut lantas sambil menangis mengucapkan salam perpisahannya dengan Barcelona dalam sebuah konferensi pers, yang mendapat sambutan meriah di Camp Nou.
Masa bakti pemenang enam Ballon d'Or itu di Barcelona telah habis dan Messi kemudian memutuskan untuk menyelesaikan transfer gratis nan sensasionalnya ke Paris Saint-Germain pada bursa musim panas kemarin.
Kepada Sport, Elias, sosok yang bekerja sebagai tim sukses dalam pemilihan Joan Laporta sebagai presiden Barca pada Maret lalu, mengatakan bahwa kepergian Messi tidak bisa disangkal.
"Kepergian Messi memang bakal terjadi," ungkap Elias. "Barca harus membentuk tim yang baru dan dengan Messi, Anda tidak bisa melakukan itu. Ia sekarang berada pada usia yang tidak untuk berada di Barca."
"Untuk mengubah Barca menjadi tim juara harus melalui proyek pasca-Messi. Keputusan harus dibuat pada akhirnya."
Elias menambahkan: "Messi tidak menangis karena ia tidak bertahan Barca, namun untuk berbagai hal."
"Ia sedang menyelesaikan satu siklus. Dan, di atas itu, ia telah membentuk kehidupannya di Barcelona bersama keluarganya."
Messi dilaporkan menerima gaji sebesar £82 juta untuk tiga musim di PSG, dengan pemain internasional Argentina itu terikat kontrak hingga 2023.
Jumlah yang tentu jauh di bawah kemampuan Barca saat ini, yang menurut Elias memang dengan situasi finansial buruk menghambat keinginan mereka untuk bisa mempertahankan Messi.
Faktor lain yang menyebabkan kepergian Messi adalah gajinya dianggap terlalu besar dan Barca hanya sanggup membayarnya dengan cara mengangsur.
Selain itu, faktor terakhir, Elias mengungkapkan bahwa Barcelona tidak akan mampu menciptakan tim dan antusiasme baru apabila terus mempertahankan Messi.
"Barca juga memiliki beberapa keterbatasan ekonomi dan organisasi, katanya. "Jadi ada tiga alasan mengapa Messi tidak bisa dipertahankan."
"Pertama tentang struktur yang menangani tagihan gaji klub, mereka harus menerapkan kebijakan pemotongan gaji yang sulit dipahami."
"Kedua, kami tidak punya uang untuk membayarnya dan kami hanya bisa melakukannya dengan cara mencicil, itulah yang dilakukan di Paris. Anda harus membohongi diri sendiri untuk percaya bahwa ia bisa bertahan di sini."
"Dan ketiga, kami harus membentuk tim dan antusiasme yang baru dan, dengan keberadaan Messi, Anda tidak bisa melakukan itu."




